Selain itu, Samsung juga menargetkan pengurangan micro-lag yang sering terjadi saat berpindah aplikasi atau mengakses menu tertentu.
Perusahaan tengah mengembangkan sistem optimasi khusus yang mampu mengurangi crash aplikasi hingga mempercepat waktu loading aplikasi secara keseluruhan.
Fokus ini bertujuan agar Galaxy S26 dapat memberikan pengalaman penggunaan yang lebih smooth dalam jangka panjang, meski penyimpanan mulai penuh atau aplikasi semakin berat seiring waktu.
Efisiensi Daya Jadi Prioritas Utama
Walaupun Galaxy S26 hampir pasti menggunakan chipset terbaru yang lebih bertenaga, Samsung bertekad tetap menjaga efisiensi daya agar konsumsi baterai tetap hemat.
Melalui pembaruan software, Samsung mengembangkan sistem manajemen daya adaptif generasi baru yang mempelajari pola penggunaan pengguna secara mendalam.
upgrade software Galaxy S26 yang tingkatkan pengalaman pengguna--Foto: samsung.com
Sistem ini dapat mendistribusikan daya secara lebih cerdas, sehingga baterai bertahan lebih lama dalam berbagai situasi baik pemakaian ringan, streaming video, maupun gaming.
Mode Adaptive Battery juga akan mendapatkan pembaruan besar.
Versi terbaru diklaim mampu menonaktifkan proses latar belakang yang tidak penting dengan lebih agresif namun tetap aman.
Notifikasi utama tetap masuk tepat waktu, sementara aplikasi lain yang jarang dipakai akan dibekukan agar tidak menyedot daya secara diam-diam.
Bahkan, Samsung juga mempersiapkan fitur hemat daya berbasis AI yang bekerja secara real-time, memprediksi kapan pengguna membutuhkan performa tinggi atau justru mode hemat energi.
AI Galaxy Generasi Baru
Fitur kecerdasan buatan kini menjadi tulang punggung inovasi Samsung. Setelah memperkenalkan Galaxy AI pada generasi sebelumnya,
Galaxy S26 akan membawa versi yang lebih cepat dan efisien.