PALEMBANG, PALTV.CO.ID — Peringatan Hari Televisi Sedunia yang jatuh pada 21 November kembali menjadi momentum penting bagi dunia penyiaran, termasuk di Sumatera Selatan.
Di tengah kencangnya penetrasi media digital dan perubahan perilaku konsumsi informasi masyarakat, televisi tetap mempertahankan perannya sebagai media massa yang kredibel.
PalTV bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Selatan menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kualitas konten dan menjaga integritas penyiaran.
General Manager PalTV, Sri Pebriandi, menyampaikan bahwa Hari Televisi Sedunia bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan pengingat betapa besarnya kontribusi televisi dalam memberikan informasi yang akurat kepada publik.
BACA JUGA:KPK Tahan 4 Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi Proyek PUPR OKU
BACA JUGA:Terduga Pelaku Pembunuhan Guru PPPK OKU Dibekuk, Ini Kronologi Lengkapnya
General Manager PalTV, Sri Pebriandi.-M. Aidil-PALTV
“Alhamdulillah hari ini tanggal 21 November merupakan Hari Televisi. Selamat ulang tahun, semoga di tanggal 21 ini untuk para media TV dan juga diharapkan televisi bisa lebih maju. Meski berat ke depan, kita tetap survive, dan yakinlah para penonton TV masih ada dan masih banyak,” ujarnya.
Sri menjelaskan bahwa adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi keharusan. Kolaborasi antara televisi dan media sosial menurutnya menjadi strategi penting untuk menyebarluaskan informasi dan memperluas jangkauan penonton.
“TV harus digabung dengan medsos sehingga lebih informatif dan lebih edukatif,” tambahnya. Ia menegaskan bahwa sinergi antara TV dan platform digital adalah kunci agar media penyiaran tetap relevan di tengah kompetisi media baru.
Ketua KPID Sumatera Selatan, Herfriady, turut menekankan pentingnya menjaga karakter televisi sebagai media kontrol sosial. Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi dan munculnya berbagai platform digital, televisi harus tetap berdiri sebagai media yang berpegang pada standar jurnalistik.
Ketua KPID Sumatera Selatan, Herfriady, -M. Aidil-PALTV
“21 November ini merupakan hari peringatan televisi sedunia. Harapannya televisi bisa memposisikan diri sebagai media massa yang berfungsi melakukan kontrol sosial,” ujarnya.
Herfriady menambahkan bahwa kualitas informasi menjadi pembeda utama antara televisi dan media digital yang tidak semuanya memiliki mekanisme verifikasi yang ketat.
“Televisi harus menjaga netralitas dan realitas di lapangan sesuai data dan fakta. Televisi harus menjadi rujukan utama masyarakat dalam mengonsumsi informasi, khususnya di Sumatera Selatan,” tegasnya.