BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Banyuasin kembali menggelar Sidang Isbat Nikah 2025 yang diikuti oleh 55 pasangan suami istri (pasutri) di Desa Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur pada Selasa, 18 November 2025.
55 pasangan suami istri yang mengikuti Sidang Isbat Nikah tersebut telah menikah secara agama namun belum diakui oleh negara.
Melalui Sidang Isbat Nikah akan memudahkan puluhan pasang suami istri dalam pengurusan administrasi melalui Buku Nikah yang diterbitkan, seperti pembuatan Kartu Keluarga, data kependudukan, akta kelahiran anak dan lain-lain.
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan Isbat Nikah merupakan salah satu program religius yang digagas menggunakan sistem jemput bola.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Targetkan 20 Juta Wisatawan pada 2026
BACA JUGA:Siswa Korban Perundungan Alami Trauma, Orang Tua Minta Perlindungan
Askolani, Bupati Banyuasin, Selasa (18/11/2025).-Ridho Ilahi-PALTV
Sistem jemput bola ini dilakukan dengan mempertimbangkan kendala jarak dan biaya masyarakat untuk mengakses ke Kantor Pengadilan Agama, karena sebagian masyarakat Banyuasin tinggal di perairan.
"Kalau biasanya masyarakat harus datang ke Pengadilan Agama di Pangkalan Balai, sekarang kita yang datang. Tugas kami memudahkan masyarakat, bukan menyulitkan," tutur Bupati Banyuasin Askolani.
Program Isbat Nikah telah diselenggarakan Pemkab Banyuasin sejak periode terdahulu kepemimpinan Bupati Askolani, Selasa (18/11/2025).-Ridho Ilahi-PALTV
Askolani juga mengatakan program Isbat Nikah akan terus dilakukan dengan bekerja sama melalui Pengadilan Agama dan Kemenag Banyuasin di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuasin.
"Legalitas pernikahan itu sangat penting. Untuk keperluan haji, umrah, membuat paspor, hingga urusan administrasi keluarga, semuanya membutuhkan Buku Nikah. Oleh karena itu, sejak periode sebelumnya kami telah mengadakan program Isbat Nikah ini untuk memudahkan masyarakat," pungkas Askolani.