PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Salah satu sentra kerajinan ukiran Palembang berada di kawasan Kelurahan 19 Ilir, tak jauh dari Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo.
Di kawasan ini, beragamam perabotan kayu dengan motif ukiran khas Palembang bisa ditemukan. Mulai dari lemari, meja, kursi, serta pelaminan dan perabotan lainnya.
Perabotan ukiran tersebut berornamen hias motif stilisasi tumbuhan, seperti kelopak bunga dan sulur dedaunan dengan warna keemasan.
Menurut Reni seorang pedagang perabot ukiran Palembang, masyarakat lebih memilih perabot kerajinan karena memiliki nilai seni. Selain itu, produk ini juga tahan lama karena berbahan kayu tembesu.
BACA JUGA:Dukung Penyelenggaraan Pemilu, Sumeks Launching Graha Pemilu
BACA JUGA:Tunjangan Guru Tahun 2023 Penyalurannya Diubah, Guru Tambah Senang
Pengrajin sedang menghaluskan perabotan ukiran kayu khas Palembang.-Aji Delia-paltv.co.id
“Kayu yang kita pakai kayu tembesu, itulah yang membuat perabotan ini tahan air dan tahan lama,” ujar Reni.
Dengan keunggulan daya tahannya tersebut, perabot ukiran Palembang dihargai tinggi sesuai jenis dan ukurannya.
“Untuk harga sih tergantung dari besar kecilnya barang. Untuk lemari berkisar Rp1,5 juta bisa mencapai di atas Rp7 juta sampai Rp8 juta, bisa Rp10 juta,” jelas Reni.
Meski harganya tak murah, produk ini tetap diminati konsumen. Tak hanya dari Palembang saja, bahkan diminati oleh konsumen dari luar Sumatera seperti Jawa.*