Harga Tinggi, Mesin Sama
Meski begitu, strategi tersebut justru menjadi bumerang. Venturer dipasarkan dengan harga antara Rp494 juta hingga Rp527 juta, sekitar Rp70 juta lebih mahal dibanding Innova tipe V yang dijual Rp422 juta–Rp471 juta.
Sayangnya, dari sisi mesin, tidak ada perubahan berarti. Venturer tetap menggunakan mesin 2GD FTV berkapasitas 2.393 cc yang menghasilkan tenaga 147 PS dan torsi 360 Nm, sama dengan varian di bawahnya.
Kondisi ini membuat konsumen menilai harga Venturer terlalu tinggi untuk fitur tambahan yang sebagian besar bersifat kosmetik.
Pasar Tidak Merespons
BACA JUGA:Redmi Pad Pro 2 Tersedia dengan Varian Warna Menarik, Bikin Tampil Lebih Stylish
BACA JUGA:Redmi Pad Pro 2 Hadir, Siap Jadi Pesaing Serius Samsung Galaxy Tab A
Di pasar otomotif Indonesia, konsumen cenderung lebih mempertimbangkan tampilan eksterior saat membeli mobil.
Perbedaan visual Venturer dengan Innova tipe lain tidak cukup mencolok, sehingga banyak orang menganggap varian ini tidak memberikan nilai tambah yang sepadan dengan selisih harga.
Data penjualan Gaikindo tahun 2022 menunjukkan fakta tersebut. Innova Venturer hanya terjual 6.114 unit, jauh tertinggal dibandingkan varian lain yang laku hingga puluhan ribu unit.
Pada akhir tahun 2022, Toyota bahkan memutuskan untuk menghentikan produksi Venturer karena peminat yang minim.
Tersandung Segmen Harga
Kegagalan Venturer juga dipengaruhi oleh posisi harganya. Di kisaran Rp500–600 jutaan, konsumen memiliki banyak pilihan lain,.
Mulai dari SUV populer seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Honda CR-V, Mazda CX-5, hingga Mazda CX-8. Kendaraan-kendaraan tersebut menawarkan citra lebih premium dan status sosial lebih tinggi dibanding Innova yang basisnya tetap sama.
BACA JUGA:Redmi Pad Pro 2 Tersedia dengan Varian Warna Menarik, Bikin Tampil Lebih Stylish
BACA JUGA:Redmi Pad Pro 2 Hadir, Siap Jadi Pesaing Serius Samsung Galaxy Tab A