Varian Premium juga telah dilengkapi 6 airbag, memberikan perlindungan maksimal bagi pengemudi dan penumpang.
Interior mobil pun tak kalah canggih. Tersedia layar sentuh cerdas berukuran 10,1 inci yang bisa dihubungkan dengan Apple CarPlay dan Android Auto.
Fitur lainnya termasuk kamera parkir belakang, sensor parkir, dan cruise control, yang umumnya hanya ditemukan di mobil kelas menengah ke atas.
Target Pasar dan Penjualan
BACA JUGA:Penuh Haru! 433 Jemaah Holiday Angkasa Wisata keberangkatan 18 september Umroh Pertama
BACA JUGA:Anggaran TKD Bertambah Rp43 Triliun, Gubernur Sumsel Sebut Jadi Apresiasi untuk Pembangunan Daerah
Eagle Zhao menegaskan bahwa BYD tidak bermaksud menyaingi langsung mobil LCGC, tetapi ingin menawarkan alternatif kendaraan listrik yang terjangkau dan efisien.
Dengan strategi harga yang matang dan portofolio produk yang terus berkembang, BYD optimis dapat mengukuhkan posisinya di pasar otomotif Tanah Air.
“Setiap merek memiliki segmen dan karakteristik konsumen masing-masing. Kami memilih strategi harga yang solid dan fokus membangun kepercayaan pasar dengan menawarkan produk yang berkualitas,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Gaikindo, performa penjualan BYD selama paruh pertama tahun 2025 cukup mengesankan.
Tercatat 14.092 unit berhasil didistribusikan dari pabrik ke dealer (wholesales), sementara penjualan dari dealer ke tangan konsumen (ritel) mencapai 13.705 unit.
BACA JUGA:Harga Satu Jutaan, Tablet Terbaru Motorola Siap Guncang Pasar!
BACA JUGA:Penuh Haru! 433 Jemaah Holiday Angkasa Wisata keberangkatan 18 september Umroh Pertama
Angka ini menunjukkan bahwa kehadiran BYD, khususnya model-model seperti Atto 1, mendapat sambutan hangat dari pasar otomotif Indonesia.
Kehadiran BYD Atto 1 dengan harga yang bersaing menunjukkan bahwa era mobil listrik murah bukan lagi sekadar wacana.
Dengan kombinasi antara teknologi mutakhir, strategi harga yang agresif, dan pemahaman pasar yang dalam, BYD berpeluang menjadi pionir dalam revolusi kendaraan listrik di Indonesia.