Pilih perangkat yang mendukung codec HD seperti LDAC atau LHDC agar kualitas tak banyak hilang. Earbud/kepala dengan driver dan respon frekuensi baik akan membantu.
• Gunakan file/streaming dengan bitrate tinggi
Jika memungkinkan, pilih kualitas streaming tinggi (contoh: opsi “High Quality” di Spotify atau streaming Hi‑Res jika tersedia). Untuk file lokal, gunakan format lossless seperti FLAC jika ingin detail yang lebih baik.
• Atur setting audio & Dolby Atmos
Aktifkan fitur audio surround / Dolby Atmos jika merasa suaranya flat atau kurang detail. Beberapa mode suara seperti musik, film, atau Game bisa membantu menyempurnakan karakter suara sesuai kebutuhan.
• Gunakan volume & equalizer dengan tepat
Jangan selalu memaksimalkan volume — bisa menyebabkan distorsi dan merusak speaker atau telinga. Manfaatkan equalizer di aplikasi musik untuk boost bass, treble, atau mid sesuai selera, tapi jangan sampai membuat suara pecah.
• Perhatikan koneksi internet & buffer
Untuk streaming online, pastikan koneksi WiFi atau data stabil agar tidak sering buffering yang bisa memutus audio atau menurunkan kualitas stream adaptif.
• Cadangan daya & pengaturan hemat
Jika kamu sering streaming audio saat bepergian, matikan fitur tambahan yang tidak diperlukan (notifikasi berat, GPS, dll) agar baterai tahan lebih lama. Memanfaatkan mode hemat daya jika tersedia juga bisa membantu.
Secara keseluruhan, Xiaomi 13T adalah pilihan yang kuat untuk pengguna yang suka streaming audio — baik untuk mendengarkan musik, podcast, atau audio dalam video dan game.
Dengan speaker stereo, dukungan codec dan format audio yang baik, sertifikasi Hi‑Res, serta baterai yang cukup besar, perangkat ini mampu memberikan pengalaman audio yang memuaskan.
Tentu bukan smartphone audiophile level ultra, tapi untuk penggunaan harian dan kualitas yang lebih tinggi dari standar, Xiaomi 13T sudah lebih dari cukup.