Jadi, setiap ada nama “Darion” di belakang model Wuling, besar kemungkinan mobil tersebut membawa teknologi ramah lingkungan.
Secara konstruksi, Almaz Darion dibangun di atas platform Starle 560 yang lebih dulu meluncur di pasar Tiongkok.
Mobil ini memiliki dimensi besar dengan panjang 4,75 meter, lebar 1,85 meter, tinggi 1,75 meter, dan wheelbase lebih dari 2,8 meter.
Dari sisi desain, Almaz Darion terlihat lebih futuristik dibandingkan generasi sebelumnya. Bagian depan dihiasi lampu LED ramping dengan DRL tipis memanjang, serta grille depan yang lebih bersih khas mobil listrik.
Tampilan samping menonjolkan bodi kokoh dengan garis desain tegas, sementara bagian belakang dipercantik dengan stoplamp LED horizontal yang menyatu sehingga memberikan kesan modern sekaligus premium.
BACA JUGA:Honda PCX 160 Roadsync 2025: Nyaman Buat Harian, Tapi Ada PR-nya…!
BACA JUGA:Harga Bekas Wuling Air EV Anjlok Drastis, Fenomena Baru di Pasar Mobil Listrik Indonesia
Bagian paling menarik tentu ada pada pilihan mesin. Almaz Darion EV hadir sebagai versi full listrik tanpa perlu bensin sama sekali, cocok untuk konsumen yang siap beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik.
Sementara itu, versi PHEV menawarkan fleksibilitas lebih. Baterainya bisa diisi melalui colokan listrik, namun tetap memiliki mesin bensin sebagai cadangan ketika daya listrik habis.
Strategi ini terbilang cerdas, karena infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia masih berkembang.
Almaz Darion langsung ditawarkan dalam dua varian elektrifikasi,--youtube@autodp
Dengan begitu, konsumen bisa memilih opsi sesuai kesiapan mereka: EV bagi yang siap total, atau PHEV untuk yang ingin beradaptasi secara bertahap.
Berdasarkan data resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), nama Wuling Almaz Darion sudah terdaftar sejak Juli 2025 dengan dua varian, EV dan PHEV.
BACA JUGA:Punya Design Mini, Redmi KPad Diharapkan Luncur di Indonesia
BACA JUGA:Polisi Intensifkan Patroli, Antisipasi Curanmor di Kos-Kosan Mahasiswa Ogan Ilir
Artinya, kehadiran mobil ini bukan sekadar rumor, melainkan sudah benar-benar dipersiapkan untuk pasar Indonesia. Biasanya, jika sebuah model sudah tercatat di DJKI, peluncurannya tinggal menunggu waktu saja.