Jok masih serupa dengan generasi sebelumnya, cukup empuk meski tidak terlalu tebal. Kombinasi dengan suspensi tabung membuat skutik ini lebih nyaman dipakai di jalan bergelombang atau saat berboncengan.
Bahkan ketika melewati jalan berlubang, bantingan terasa lebih halus dibandingkan versi lama.
Handling PCX Roadsync juga terasa ringan. Meski bodinya bongsor, motor ini tetap lincah untuk bermanuver di tengah kemacetan.
Walaupun jok terasa tinggi tapi ramah untuk bagi pengendara Indonesia, bahkan orang indo rata-rata dengan postur 165 cm bisa menapakkan kaki hampir penuh ke tanah.
Mesin dan Performa
Di sektor mesin, Honda tidak melakukan perubahan besar. PCX Roadsync tetap mengusung mesin 160cc, 4 katup, berpendingin cairan, dengan tenaga maksimum sekitar 15,8 HP dan torsi 14,7 Nm.
BACA JUGA:Kejari Palembang Segera Limpahkan Kasus Korupsi PMI yang Jerat Eks Wawako
BACA JUGA:Aksi Unjuk Rasa Timbulkan Kekhawatiran Bagi Dunia Perhotelan di Sumsel
Dengan mesin sama seperti pada model sebelumnya: responsif di putaran awal, namun terasa tertahan di kecepatan 40–80 km/jam.
Honda Roadsync yang memungkinkan bagi buat pengendara menggunakan voice command.--youtube.com/@otomotif tv
Hal ini disengaja diberikan agar pada konsumsi bahan bakar tetap terjaga irit, tentunya dengan catatan penggunaan harian bisa mencapai kurang lebih 42–43 km/liter.
Meski demikian, saat dipacu di jalan tol, speedometer mampu menunjukkan angka hingga 120 km/jam lebih.
Kelebihan lain adalah getaran mesin yang minim. Saat dipakai cruising, mesinnya terasa halus dan tidak banyak menimbulkan vibrasi.
Fitur Tambahan
Selain teknologi konektivitas dan layar TFT, PCX Roadsync dibekali dengan beberapa fitur fungsional yaitu: Lampu full LED dengan desain DRL baru yang lebih modern.