BACA JUGA:Google Pertahankan Kesepakatan Chrome dan Apple, Tapi Wajib Berbagi Data
Struick Satu-satunya yang Menonjol
Di tengah kekecewaan tersebut, Rafael Struick menjadi satu-satunya pemain yang mendapatkan pujian. Penyerang dewa united itu tampil penuh determinasi.
Ia beberapa kali melepaskan tembakan ke gawang Laos, berusaha mencari celah di lini pertahanan lawan, bahkan turun ke lini tengah untuk membantu membangun serangan.
Sayangnya, Struick terlihat "berjuang sendirian". Dukungan dari rekan-rekan setimnya nyaris tidak terasa. Banyak pemain lain justru tampil di bawah performa, seakan hanya menjadi penonton di lapangan.
Inilah yang membuat publik menyebut bahwa Struick “menggendong” Timnas U-23 pada laga tersebut. Tanpa kontribusinya, mungkin Indonesia akan tampil lebih buruk lagi.
BACA JUGA:Semarak Hari Pelanggan Nasional 2025, PLN Luncurkan Promo Tambah Daya Diskon 50%
BACA JUGA:Drainase Tidak Optimal, Lorong Dimas Kampung Iklim Tergenang
Desakan Rombak Pemain
Hasil seri kontra Laos membuat suara-suara kritik semakin kencang.
Banyak yang menilai beberapa pemain yang diturunkan tidak mampu menunjukkan kualitas terbaiknya, sehingga perlu adanya rotasi untuk mengembalikan performa tim.
Rafael Struick Penyerang keturunan Belanda itu tampil menonjol di tengah performa lesu --ig@timnas.indonesia
Belajar dari 2023
Banyak pihak kemudian membandingkan performa Timnas U-23 kali ini dengan pencapaian luar biasa pada Piala Asia U-23 tahun 2023.
Keberhasilan tersebut tentu tidak datang begitu saja. Saat itu, Timnas tampil dengan komposisi pemain yang solid, penuh determinasi, dan bermain tanpa beban.
BACA JUGA:Google Pertahankan Kesepakatan Chrome dan Apple, Tapi Wajib Berbagi Data