Berbeda dengan Fortuner dan Pajero Sport yang secara desain justru makin mengarah pada kesan mewah dan modern, sehingga lebih sesuai dengan selera konsumen kota.
Ketiga, faktor fitur dan kenyamanan.
Meski tangguh, mu-X kerap dikritik karena getaran kabin yang terasa, tenaga mesin yang kurang responsif di jalan perkotaan, serta fitur hiburan yang lebih minim dibandingkan rivalnya.
Keempat, masalah harga dan nilai jual kembali. Harga mu-X hanya terpaut puluhan juta dari Fortuner maupun Pajero Sport. Namun bagi konsumen di segmen ini, selisih kecil dianggap tidak sebanding dengan risiko harga jual kembali yang anjlok.
BACA JUGA:ASN Pemkot Palembang Tetap Masuk Kerja Dengan Pakaian Bebas
BACA JUGA:Ribuan Aparat Disiagakan, Demo Mahasiswa 1 September di DPRD Sumsel Siap Dikawal
Kelima, minimnya strategi pemasaran. Kehadiran mu-X jarang terlihat dalam pameran otomotif besar maupun iklan media.
Isuzu tampak lebih fokus menjual langsung ke segmen khusus, seperti perusahaan tambang atau komunitas off-road, bukan kepada konsumen keluarga.