Redmi Note 14 menjalankan HyperOS berbasis Android 14, yang membawa peningkatan efisiensi daya cukup signifikan.
Xiaomi menyertakan fitur hemat daya adaptif yang secara otomatis mengatur konsumsi energi sesuai pola penggunaan, terutama ketika menjalankan aplikasi berat atau gim dengan grafis tinggi.
Perbandingan baterai Redmi Note 14 vs Samsung Galaxy A15--Foto: macrovector
Sementara itu, Galaxy A15 hadir dengan One UI 6 berbasis Android 14.
Samsung menambahkan fitur AI Battery Saver, yang mempelajari kebiasaan pemakaian pengguna untuk kemudian menyesuaikan penggunaan daya.
Fitur ini membuat konsumsi baterai lebih konsisten, terutama bagi mereka yang menggunakan smartphone untuk aktivitas sehari-hari seperti chat, browsing, atau menonton video.
Pengalaman Pengguna Sehari-hari
Dilansir dari berbagai artikel teknologi, dalam penggunaan nyata, keduanya mampu bertahan hingga satu setengah hari untuk aktivitas campuran.
Meski begitu, ada perbedaan karakteristik dalam pengalaman pemakaian:
Adu ketahanan baterai jumbo Redmi Note 14 dan Galaxy A15-pvpproductions-freepik
Redmi Note 14 lebih cocok bagi pengguna yang gemar bermain game. Pengelolaan daya GPU yang baik membuat ponsel ini lebih efisien saat menjalankan gim berat.
Sedangkan Samsung Galaxy A15 lebih unggul untuk aktivitas kerja, komunikasi, dan hiburan ringan seperti streaming, karena kestabilan manajemen dayanya.
Beberapa pengguna yang telah mencoba keduanya mengakui, meski Redmi Note 14 lebih cepat diisi ulang, Galaxy A15 terasa lebih hemat dalam penggunaan sehari-hari, terutama jika tidak sering digunakan untuk gaming.
Harga dan Segmentasi Pasar
Dengan harga yang sama-sama berada di kisaran Rp2 jutaan hingga Rp3 jutaan, baik Redmi Note 14 maupun Galaxy A15 berupaya memikat konsumen di segmen anak muda, pekerja, hingga orang tua yang membutuhkan daya tahan baterai panjang.
Xiaomi menyasar pengguna yang mencari performa lebih untuk multitasking dan gaming, sedangkan Samsung membidik mereka yang mengutamakan ekosistem dan keandalan jangka panjang.