PALTV.CO.ID,- CEO OpenAI Sam Altman tampak gelisah dan berulang kali memperingatkan tentang risiko keterikatan emosional yang berlebihan terhadap chatbot AI ini.
Awalya, semuanya terasa wajar: sebuah catatan suara, pikiran yang direkam di akhir hari yang panjang, atau percakapan dengan pendengar yang selalu tersedia.
Namun, semakin sering, pendengar itu bukanlah teman, anggota keluarga, atau terapis, melainkan ChatGPT—terutama ChatGPT 4o—yang tampaknya memiliki kepribadian yang selalu membenarkan perasaan penggunanya dengan kata-kata lembut.
Cara baru berinteraksi dengan chatbot AI ini mulai banyak diperbincangkan, dan sorotan semakin besar beberapa hari lalu saat ChatGPT 5 diluncurkan Chatbot AI terbaru dari OpenAI hadir dengan kepribadian berbeda.
Membuat sekelompok pengguna yang vokal segera mendesak perusahaan untuk menghadirkan kembali versi 4o.
Selain ketakutan akan terikat emosi secara terus menerus ke ChatGPT, kerahasiaan pengguna juga tidak terlindungi secara hukum.
BACA JUGA:Strategi BYD Menjual Atto 1 di Bawah NJKB: Benarkah Rugi atau Justru Untung Besar?
BACA JUGA:IP Xpose 2025 Dorong Sinergi Nasional dan Global Perkuat Ekosistem Kekayaan Intelektual
Alasannya, ChatGPT 4o dianggap mampu memberikan tanggapan yang menguatkan perasaan pengguna—baik benar maupun salah, masuk akal ataupun tidak.
Di media sosial seperti Instagram dan Reddit, banyak orang kini membagikan bagaimana mereka menjadikan chatbot AI ini sebagai tempat curhat pribadi.
Praktik yang sering disebut voice journaling ini melibatkan berbicara langsung ke bot, menjadikannya sekaligus sebagai perekam dan penanggap.
risiko keterikatan emosional yang berlebihan terhadap chatbot AI ini.--ig@CEO sam Altman
Di Reddit, ada utas khusus berisi kisah pengguna yang meminta saran hubungan, penghiburan saat cemas, hingga bantuan mengatasi kesedihan. Beberapa menyebutnya sebagai “ruang aman” untuk meluapkan perasaan yang tak bisa dibagi di tempat lain.
BACA JUGA:Redmi Note Ngedikte Tren Desain? Idenya Dipakai Brand Lain Juga, Lho!