PALTV.CO.ID,- Pengguna ChatGPT mungkin secara tidak sengaja telah membagikan percakapan pribadi mereka kepada jutaan orang lainnya, karena baru-baru ini ditemukan bahwa Google dan mesin pencari lain mengindeks obrolan yang telah dibagikan kepada orang lain.
Mulai dari memahami astrofisika hingga meminta saran tentang kesehatan mental, percakapan dengan ChatGPT bisa muncul di Google jika Anda menambahkan istilah “site:chatgpt.com/share” dalam kueri pencarian Anda.
Meskipun sebagian besar percakapan ini tampak tidak menarik dan sederhana, beberapa di antaranya sangat pribadi.
Misalnya, beberapa obrolan yang membahas isu seperti kesehatan mental, kehidupan seks, nasihat karier, kecanduan, kekerasan fisik, dan topik serius lainnya bisa muncul hanya dengan pencarian sederhana di Google.
BACA JUGA:Perajin Dandang Aluminium di PALI Raup Omzet Jutaan
BACA JUGA:Kain Kawai Kanduk Khas OKU Selatan, Pikat Pengunjung Sriwijaya Expo 2025
Meski ChatGPT tidak secara otomatis mempublikasikan percakapan, obrolan yang dibagikan menggunakan tombol “Bagikan” di aplikasi atau situs web dapat diindeks oleh mesin pencari seperti Google.
Bagi yang belum tahu, fitur berbagi di ChatGPT akan membuat sebuah tautan yang bisa dikirim ke orang lain melalui WhatsApp, Instagram, atau Facebook agar mereka bisa melihat percakapan Anda dengan chatbot AI ini.
Fitur tersebut juga memungkinkan siapa pun yang memiliki tautan untuk melanjutkan percakapan dengan ChatGPT jika mereka menginginkannya.
Perlu dicatat, meskipun Anda menghapus tautannya, kontennya masih bisa terlihat di halaman yang sudah di-cache.
Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh Fast Company, yang menyebutkan bahwa sekitar 4.500 percakapan terlihat di hasil pencarian Google, meskipun sebagian besar tidak memuat informasi pribadi yang bisa diidentifikasi.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat, Pemkot Palembang Segera Konsultasi Ke Pemerintah Pusat
BACA JUGA:Asyik Karaokean, Pas Pulang Motor kesayangan Hilang di Parkiran
Namun, jika seseorang menyebutkan nama atau frasa tertentu dalam obrolan, hal itu bisa saja muncul di hasil pencarian.
Publikasi tersebut juga menambahkan bahwa jumlah obrolan yang bocor kemungkinan jauh lebih besar dari angka tersebut, karena Google mungkin tidak mengindeks semua percakapan.