Klaim OpenAI ini muncul beberapa bulan setelah badan pertahanan AS, DARPA, meluncurkan inisiatif baru untuk mencari cara memanfaatkan AI sebagai "rekan penulis" dalam riset matematika tingkat tinggi.
Di masa lalu, DARPA dikenal sebagai pelopor penelitian yang melahirkan ARPANET, cikal bakal internet.
Sebuah model AI yang bisa memverifikasi pembuktian matematika secara andal akan menghemat banyak waktu para matematikawan dan mendorong kreativitas mereka.
Meskipun beberapa model tampak mampu menyelesaikan masalah kompleks, mereka juga bisa tersandung pada pertanyaan sederhana seperti apakah 9,11 lebih besar dari 9,9.
BACA JUGA:Uang Ratusan Juta Raib, Sopir dan Teman Sekongkol Gasak Rekening Nenek di Palembang
BACA JUGA:Waspada Karhutla, Lahan Gambut Jadi Perhatian Utama BPPIKHL Wilayah III Sumatera
Menanggapi skor IMO dari model AI tersebut, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan, “Ini adalah LLM yang mengerjakan matematika, bukan sistem matematika formal khusus—ini bagian dari dorongan utama kami menuju kecerdasan umum.”
Namun, pembuat ChatGPT itu menyatakan tidak akan merilis model riset eksperimental ini, setidaknya dalam beberapa bulan ke depan, meskipun kemampuannya dalam matematika sudah sangat maju.