BACA JUGA:Mitsubishi Siapkan SUV Global Terbaru, Meluncur 17 Juli 2025
BACA JUGA:Kejati Sumsel Geledah Perusahaan Terkait Dugaan Mega Korupsi Kredit Bank Plat Merah
Gejala yang menimpa penderita Alzheimer salah satunya adalah sering lupa topik perbincangan.-AI ChatGPT-chatgpt.com
Para peneliti menduga penyebab utama dari rusaknya sel saraf ini adalah penumpukan protein abnormal di otak.
Ada dua jenis protein yang disebut sebagai “tersangka utama”. Yang pertama, plak beta-amyloid yang menumpuk di antara sel saraf seperti sumbatan kabel.
Kemudian yang kedua, protein tau yang membentuk benang-benang kusut di dalam sel.
Kedua gangguan ini merusak jalur komunikasi otak, membuat penderita makin sulit berpikir jernih dan mengingat.
BACA JUGA:Begini AI Memersonalisasi Asuransi untuk Pemilik Usaha Kecil Saat Ini
BACA JUGA:Ampera Jadi Panggung, TikToker Raup Gift Jutaan Rupiah
Jutaan Penderita di Dunia
Hingga kini, Alzheimer telah menyerang jutaan orang di seluruh dunia, dan kebanyakan dialami oleh lansia.
Seiring bertambahnya usia, risiko penumpukan protein abnormal di otak juga turut meningkat.
Namun, bukan berarti Alzheimer tak bisa terjadi pada usia muda. Meski lebih jarang, kasus Alzheimer di usia di bawah 65 tahun pun tercatat terjadi.
BACA JUGA:Fidesia Noor, Perempuan yang Menjadi Manajer SFC
BACA JUGA:Penuh Haru, 433 Jemaah Asal Palembang Tunaikan Umroh Perdana di Tanah Suci
Sayangnya, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan Alzheimer. Obat-obatan yang tersedia hanya bisa meredakan gejala, bukan memperbaiki kerusakan otak yang telah terjadi.
Pada tahap lanjut, penderita membutuhkan pengawasan dan perawatan penuh karena tidak lagi mampu menjalankan aktivitas sendiri.