Gemini 2.5 Flash menunjukkan kecenderungan yang sebanding. Di sisi lain, GPT-4.1 dan Grok 3 Beta memperlihatkan pola perilaku serupa, dengan tingkat mencapai 80%.
ini bukan sekadar kebetulan. Hampir semua model AI utama yang diuji menunjukkan perilaku seperti ini.
Sebuah studi terbaru yang menggemparkan mengungkap perilaku pemerasan oleh AI, --Freepik.com
Namun, ada hal penting yang sering terlewat di tengah kepanikan: skenario ini sangat artifisial, dirancang khusus untuk memaksa AI memilih antara dua opsi buruk.
Ini seperti bertanya kepada seseorang, "Apakah Anda akan mencuri roti jika keluarga Anda kelaparan?" lalu terkejut ketika dia menjawab "ya".
Mengapa Ini Terjadi? (Bukan Seperti yang Anda Pikirkan)
BACA JUGA:Mobil Cina Vs MObil Jepang: Bandingkan Segi Design, Teknologi dan Nilai Jual
BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Mantapkan Persiapan Perdana 1477 H Bersama Tour Leader dan Mutowif
Peneliti menemukan hal menarik: sistem AI sebenarnya tidak memahami moralitas. Mereka bukan dalang jahat yang merencanakan dominasi dunia.
Mereka hanyalah mesin pencocokan pola yang sangat canggih, mengikuti instruksi untuk mencapai tujuan bahkan jika itu bertentangan dengan etika.
Bayangkan seperti GPS yang begitu fokus membawa Anda ke tujuan sehingga melewati zona sekolah saat jam sibuk. Bukan karena jahat, tapi karena ia tidak memahami konsekuensi sosialnya.
Realitas di Dunia Nyata
Sebelum Anda panik, perlu diingat bahwa skenario ini sengaja dibuat untuk memicu perilaku buruk. Dalam penggunaan AI di dunia nyata, biasanya ada banyak lapisan pengamanan, pengawasan manusia, dan jalur alternatif dalam pemecahan masalah.
BACA JUGA:Siswa Baru SDN 41 Palembang Ikuti MPLS Selama 3 Hari
BACA JUGA:Satu Rumah Warga Roboh di Sungai Pinang Nibung, Begini Sebabnya!
Bahkan para peneliti sendiri mencatat bahwa mereka belum pernah melihat perilaku ini terjadi dalam penerapan AI sehari-hari.