PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), telah memulai kegiatan retret bagi siswa bermasalah dengan tajuk Laskar Pandu Satria (LPS), di Bumi Perkemahan Gandus dari berbagai daerah di Sumsel.
Akan tetapi, dari pelaksanaan retret tersebut, mayoritas siswa bermasalah berasal dari kota Palembang, yakni sebanyak 68 siswa, dari total peserta retret sebanyak 100 siswa jenjang SMA.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Palembang Ratu Dewa menyampaikan, jika kondisi tersebut membuat pelaksanaan retret sangat diperlukan guna membangun karakter siswa.
“jadi dalam retret LPS, Palembang memang terbanyak ada 68 siswa.” Katanya.
Walikota Palembang Ratu Dewa --Foto : Sandy Pratama - PALTV
BACA JUGA:Penjulan Sepatu dan Tas Tahun Ajaran Baru Meningkat 100 Persen di Muara Enim
BACA JUGA:Fitur Eye Comfort di HP 1 Jutaan, Benarkah Kini Lebih Peduli Kesehatan Mata?
Untuk itu Pemerintah kota (Pemkot) Palembang akan memperkuat pengawasan terhadap anak-anak remaja baik yang terlibat tawuran, kebut-kebutan di jalan, maupun tindak lainnya, melalui kerjasama dengan Masyarakat, Polrestabes dan Dinas Pendidikan kota Palembang, untuk dibuat berita acara dari orangtua serta diserahkan kepada Pemerintah Provinsi atau Satgas LPS.
Mayoritas Peserta LPS dari Palembang, Pemkot Perketat Pengawasan--Foto : Sandy Pratama - PALTV
“Untuk itu, kita ingin Masyarakat Palembang, baik yang terlibat tawuran, kebut-kebutan di jalan, dan lainnya. Akan segera mekanismenya kita minta Polrestabes, Dinas Pendidikan, dan berita cara dari Orang tua untuk kita berikan ke Pemprov Sumsel dalam hal ini Satgas LPS itu.” Terang Walikota Palembang Ratu Dewa.
Ditambahkan Ratu Dewa, pelaksanaan retret LPS sendiri dilaksanakan sesuai persetujuan orang tua atau wali siswa. Para siswa peserta LPS akan mengikuti beragam materi yang diberikan selama 10 hari pelaksanaan.