PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Tari Tanggai adalah tarian tradisional dari Sumatera Selatan, Indonesia. Tarian ini memiliki gerakan yang lincah dan diiringi dengan bunyi-bunyian dari lonceng kecil yang dipasang di kaki penari.
Sejarah munculnya Tari Tanggai tidak dapat dipastikan dengan pasti karena kurangnya sumber tertulis yang menyebutkan asal-usulnya secara spesifik. Namun, tarian ini telah menjadi bagian yang penting dalam budaya masyarakat di Sumatera Selatan selama berabad-abad.
Tari Tanggai diyakini memiliki akar budaya yang kuat dan berkaitan dengan tradisi lokal. Tarian ini biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara adat, pernikahan, festival budaya, atau acara keagamaan.
Tari Tanggai sering kali melibatkan sekelompok penari wanita yang mengenakan pakaian adat khas daerah tersebut, lengkap dengan perhiasan dan aksesoris tradisional.
BACA JUGA:Info Penting Warga Muhammadiyah dan Sekitarnya, Ini 28 Tempat Sholat Iduladha 1444 H di Palembang
BACA JUGA:7 Langkah Lindungi Headphone dari Jamur agar Telinga Tetap Terjaga Sehat, Nomor 5 Gak Banget!
Secara umum, Tari Tanggai memiliki makna sebagai bentuk penyambutan, kegembiraan, dan ungkapan rasa syukur dalam masyarakat Sumatera Selatan. Gerakan-gerakan penari yang lincah dan ritmis mengiringi bunyi-bunyian lonceng kaki menciptakan suasana yang enerjik dan menggembirakan.
Tari Tanggai juga menggambarkan keindahan dan keanggunan perempuan dalam budaya Sumatera Selatan. Para penari menampilkan gerakan kaki yang gesit dan memainkan lonceng-lonceng kecil dengan tekun, menciptakan visual dan audio yang menarik bagi penonton.
Meskipun asal-usul pastinya tidak diketahui secara pasti, Tari Tanggai terus dilestarikan dan dipertunjukkan hingga saat ini. Tarian ini menjadi bagian penting dari warisan budaya Sumatera Selatan dan terus diwariskan dari generasi ke generasi sebagai salah satu ungkapan seni dan identitas budaya yang khas.(*)