Dari Sampah Jadi Berkah, Inovasi Sabun Padat Ecoenzyme--Foto: instagram@veronicakumurur-
Berikut bahan dan komposisinya:
Coconut oil (24%): 120 gr
Olive oil pomace (44%): 220 gr
Palm oil (32%): 160 gr
NaOH: 71 gr
Air + Ecoenzyme (50:50): total 165 gr
Bahan aditif (opsional): bubuk herbal secukupnya
Proses pembuatan sabun melibatkan pencampuran bahan minyak dan ecoenzyme, kemudian ditambahkan larutan NaOH (disebut lye solution) secara hati-hati untuk menghindari reaksi panas berlebih. Setelah semua bahan tercampur rata dan mengental (trace), adonan sabun dituangkan ke dalam cetakan dan didiamkan selama 24 jam.
Setelah sabun mengeras, perlu dilakukan proses curing selama 3–4 minggu agar sabun matang sempurna dan siap digunakan. Sabun kemudian dikemas agar tetap kering dan awet.
Edukasi dan Pemberdayaan Berbasis Lingkungan
Kegiatan ini bukan hanya soal teknis pembuatan sabun, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah sejak dari rumah.
Dengan memanfaatkan sampah organik menjadi produk bernilai ekonomi, para ibu rumah tangga di Lombok Utara kini tidak hanya turut menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru.
BACA JUGA:PLN Siap Jalankan RUPTL 2025–2034, Dorong Transisi Energi Bersih
BACA JUGA:Tom Cruise Tak Mau Berhenti, Target Shooting Sampai Usia 100 Tahun
Pelatihan ini disambut antusias oleh peserta karena sesuai dengan kebutuhan mereka—praktis, hemat biaya, dan dapat langsung dipraktikkan di rumah.
Bahkan, banyak yang menyatakan minat untuk melanjutkan pelatihan ke pembuatan produk ecoenzyme lainnya, seperti sabun cair dan pembersih lantai.