Namun, upaya di lapangan tak selalu berjalan mulus. Ferdian menyebut ada sejumlah kendala teknis yang dihadapi petugas.
“Seperti di Ogan Ilir, kondisi lahan memang masih basah, tetapi bahan bakarnya banyak,” ungkapnya
Lanjut Ferdian, kebakaran terakhir terjadi pada malam hari, menjadi tantangan tersendiri bagi petugas.
“Kejadian kebakaran yang terjadi dua kali ini terjadi malam hari. Itu menjadi pekerjaan yang lebih berat untuk kawan-kawan di lapangan karena gelap dan bahan bakarnya melimpah, tetapi bawahnya masih basah,” jelasnya.
Dengan meningkatnya potensi karhutlah seiring mendekatnya musim kemarau, pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Sementara itu, Tim Manggalan Agni telah melakukan patroli, dan status siaga segera ditetapkan sebagai langkah antisipatif.