PALTV.CO.ID,- Lonjakan Harga yang Kontroversial. Xbox di bawah kepemimpinan Phil Spencer baru saja mengumumkan kenaikan harga signifikan. Game Digital: Naik menjadi $80 mulai 2025.
Konsol & Aksesori: Xbox Series X (2TB) dijual $729 — lebih mahal dari PlayStation 5 Pro. Pernyataan Kontradiktif: Padahal tahun lalu, Spencer menyebut kenaikan harga di atas $70 sebagai "manipulatif".
Fakta Ironis: Microsoft mencetak laba $94 miliar pada 2023, namun kini beralasan "biaya pengembangan meningkat".
Xbox tertinggal dalam penjualan konsol (1:3 vs PlayStation) dan minim game eksklusif berkualitas.
BACA JUGA:Utang Tak Dibayar, HP Zahara Dirampas Rekannya di Talang Kelapa
BACA JUGA:PLN dan Komisi XII DPR RI Dengar Aspirasi Warga Soal Listrik di Rantau Alai
Remaster: Strategi Nostalgia atau Pengalihan Isu?. Untuk tetap relevan, Xbox mengandalkan remaster game klasik:
Contohnya Oblivion Remaster (50)dan∗GearsofWarRemaster∗(50)dan∗GearsofWarRemaster∗(40). Bertujuanm menggaet pemain lama dan baru dengan nostalgia, sambil menghindari risiko game baru.
Namun tetap saja produk menghadapi kritikan Remaster dianggap "solusi instan" untuk menutupi lemahnya inovasi game baru.
Harga remaster lebih murah, tapi kenaikan harga game baru terasa tidak adil.
Menurut salah seorang analis game, "Xbox sedang mencoba mengembalikan kejayaan lewat nostalgia, tapi kenaikan harga justru menjauhkan pemain."
BACA JUGA:Gaji Terlambat, Sopir Feeder LRT Musi Emas Palembang Minta Kepastian
BACA JUGA:Kereta Logistik Lahat–Kertapati Diharap Tingkatkan Daya Angkut Batubara hingga 40 Juta Ton
Industri Game: Konsolidasi dan Tekanan Investor, Lonjakan harga Xbox bukan insiden terisolasi, melainkan gejala masalah industri:
Pasar dikuasai segelintir raksasa yang menghindari persaingan harga. Selain itu game juga menghadapi tekanan Investor. Dimana perusahaan fokus pada live-service (Contoh: Call of Duty, Fortnite) untuk pendapatan berulang.