Friction modifier dalam oli ini memang ditujukan untuk menciptakan friksi yang dibutuhkan kopling saat perpindahan gigi.
Sebaliknya, oli motor matic berstandar API SL hingga SN dengan sertifikasi JASO MB. Karena sistem CVT tidak memiliki kopling basah, oli matic dibuat dengan friction modifier rendah untuk mengurangi gesekan dan menjaga efisiensi.
BACA JUGA:Tips Mencegah HP dari Ancaman Fitur Lacak Lokasi
BACA JUGA:Peringati Hardiknas 2025, Pemkab Muba Genjot Pendidikan dan Bagikan Seragam Gratis
Risiko Menggunakan Oli Manual pada Motor Matic
Menggunakan oli motor manual di motor matic mungkin tidak menimbulkan kerusakan langsung. Namun, dalam jangka panjang, beberapa risiko serius bisa terjadi:
1. Overheating Mesin
Oli manual tidak dirancang untuk suhu tinggi khas motor matic, sehingga bisa memperparah panas mesin.
2. Pelumasan Kurang Optimal
Mesin bekerja lebih berat, performa menurun, dan konsumsi bahan bakar meningkat.
3. Endapan dan Kerak Oli
Oli yang tidak cocok bisa menimbulkan endapan yang menyumbat saluran oli.
4. Umur Oli Lebih Pendek
Oli cepat menghitam dan kehilangan daya pelumas karena tidak tahan terhadap beban kerja motor matic.
5. Gugurnya Garansi Pabrik
Menggunakan oli yang tidak sesuai bisa membatalkan garansi motor baru.