PALTV.CO.ID - Jagat maya kembali diguncang oleh video viral yang memperlihatkan dua siswi SMP adu jotos hebat di tengah kebun lada nan rindang.
Aksi baku hantam yang hanya berdurasi beberapa detik itu tak ubahnya pertarungan di ring MMA, lengkap dengan gerakan saling serang dan adu kekuatan fisik yang mengejutkan warganet.
Video yang pertama kali diunggah akun @palembanginsight menyebutkan insiden ini terjadi di Jalan Mujidun, Kenten Laut, Palembang, pada Selasa (29/4/2025) pukul 12.10 WIB.
Dalam tayangan tersebut, enam siswi terlihat berada di lokasi. Dua di antaranya terlibat perkelahian sengit, satu tampak seperti "wasit" yang malah memberi semangat, sementara tiga lainnya hanya menonton tanpa upaya melerai.
BACA JUGA:Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersandar di Lorong Suasana II, Diduga Korban Penganiayaan
BACA JUGA:Ratu Dewa Hadiri Pelantikan Pengurus PMI Kota Palembang Masa Bakti 2025-2030
dua siswi SMP adu jotos hebat di tengah kebun lada nan rindang.--Foto : Mulyadi - PALTV
Saling dorong dan saling pukul, bahkan berguling di tanah hingga kerudung tersingkap—pertarungan ini terekam utuh dalam video dan menyulut berbagai reaksi publik.
Meski belum jelas penyebab pasti pertikaian tersebut, narasi menyebutnya berawal dari ejekan. Namun, warganet justru berspekulasi lebih jauh, menuding kisah cinta segitiga sebagai biang keroknya.
"Sayang banget, masih pelajar tapi sudah berantem kayak di ring tinju," tulis seorang netizen. Sementara yang lain malah berkomentar satir, "Bakat tuh, langsung audisi One Pride MMA saja!" Isu ini makin ramai setelah nama SMP Negeri 41 Kenten Laut disebut-sebut sebagai tempat siswi berasal.
BACA JUGA:Warga Resah! Gelombang Kapal Tongkang di Sungai Musi Ganggu Aktivitas Harian
BACA JUGA:Pemkot Palembang Tertibkan dan Tata Pasar 16 Ilir, Libatkan 200 Personel Gabungan
Kepala SMPN 41 Palembang, Muhammad Ali, --Foto : Mulyadi - PALTV
Namun pihak sekolah langsung angkat bicara. Kepala SMPN 41 Palembang, Muhammad Ali, menegaskan bahwa siswinya tidak terlibat dalam video yang beredar.
"Sudah kami selidiki bersama wakil kepala sekolah dan wali kelas. Tidak ada satu pun siswa kami yang terlibat," tegasnya saat dikonfirmasi Rabu (30/4/2025).