BACA JUGA:Masjid Ar-Rahman Resmi Diresmikan, Dibangun di Atas Tanah Wakaf Sejak 2024
Meski begitu, Yoga tetap mengingatkan bahwa tantangan Ferrari ke depan tidak sedikit. Di pasar EV, mereka akan berhadapan dengan para pesaing kuat seperti Porsche, Tesla, dan bahkan merek-merek premium baru dari China.
Namun, dengan reputasi, teknologi, serta basis pelanggan yang kuat, ia optimistis Ferrari mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam mobil sport kelas atas.
Dengan peluncuran Ferrari Elettrica yang dijadwalkan pada Oktober 2025, dunia otomotif kini menunggu seperti apa rupa dan performa dari mobil listrik pertama Ferrari.
Apakah ia mampu menandingi sensasi mengemudi yang ditawarkan model bermesin V8 dan V12 yang legendaris? Atau justru membawa pengalaman baru yang tak kalah menggugah?.
BACA JUGA:Wow! OKU Punya 17 Ribu Hektare Kebun Kopi, Hasilkan Ribuan Ton per Tahun
BACA JUGA:Dari Desa ke Dunia! Dukungan BRI Bawa Perhiasan Lokal ke Kancah Global
Bagi penggemar dan pecinta Ferrari di seluruh dunia, kehadiran mobil listrik ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga simbol evolusi dari merek yang tetap setia pada DNA-nya, namun tak takut menjawab tantangan zaman.
Dan seperti yang dikatakan Yoga, saat Ferrari melangkah ke dunia mobil listrik, mereka tidak sekadar mengikuti arus, tetapi berniat menciptakan arus baru.