PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pernyataan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H Cik Ujang SH, terkait pendirian klub Liga 2 bernama Sumsel United mendapat tanggapan santai dari salah satu tokoh penting dalam sejarah berdirinya Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH.
Menurut Faisal Mursyid, yang juga menjabat sebagai Sekretaris PT SOM, manajemen pengelola Sriwijaya FC, pembentukan klub baru di Sumatera Selatan merupakan hal yang sah, asalkan memenuhi syarat yang ditetapkan dalam statuta PSSI.
Ia menegaskan bahwa Sriwijaya FC memiliki perbedaan mendasar dengan Sumsel United, yang dikabarkan akan mengambil alih salah satu klub Liga 2.
Sriwijaya FC, jelas Faisal, merupakan klub yang lahir atas inisiatif Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan mendapat persetujuan dari DPRD Sumsel pada saat itu.
BACA JUGA:Pemerintah Berikan Insentif Pajak, Mobil Hybrid Kini Lebih Terjangkau
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Tubuh, PALTV Gelar Senam Sehat dan Jumat Berbagi
Klub ini secara resmi berdiri pada 23 Oktober 2004, setelah adanya kesepakatan antara Pemprov Sumsel dan pihak Persijatim. Sejak saat itu, Sriwijaya FC menjadi simbol kebangkitan sepak bola Sumsel di tingkat nasional dan internasional.
Meski menghadapi berbagai tantangan di awal perjalanannya, Sriwijaya FC berhasil mengharumkan nama Sumatera Selatan, khususnya dalam dunia sepak bola. Faisal menilai bahwa klub ini menjadi pemantik perhatian dunia olahraga terhadap Sumsel, khususnya Palembang.
Keberadaan Sriwijaya FC juga tidak terlepas dari visi Pemprov Sumsel, yang telah memikirkan pemanfaatan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring sejak dibangun untuk PON XVI 2004.
Faisal menambahkan bahwa kehadiran klub baru di Sumsel bukan hal yang baru. Sejumlah klub lain seperti PS Palembang, Bumara FC, Persimuba, Persipra, dan David FC telah lebih dulu eksis, meskipun berada di kasta berbeda dengan Sriwijaya FC.
BACA JUGA:Dukung Upaya Pengentasan Kemiskinan di Sumsel, KAI Divre III Palembang Salurkan 300 Paket Sembako
BACA JUGA:Nikmati Keindahan Gunung Dempo, Wisata Alam Sehat di Pagaralam
Namun, Sriwijaya FC tetap memiliki keunikan tersendiri karena didirikan langsung oleh Pemprov Sumsel dengan dana yang sebagian besar berasal dari APBD saat itu. Kini, seiring dengan regulasi yang membatasi penggunaan APBD untuk klub sepak bola profesional, Sriwijaya FC harus mandiri secara finansial.
Meskipun demikian, Faisal berharap Pemprov Sumsel tetap memberikan dukungan kepada Sriwijaya FC, mengingat klub ini lahir atas keinginan pemerintah daerah.
Menurutnya, meskipun dikelola oleh PT SOM, peran gubernur dan Pemprov Sumsel masih sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi dan prestasi klub ini.