Kendaraan diesel yang tidak memenuhi standar ini dilarang beroperasi di beberapa daerah perkotaan.
Selain itu, pajak kendaraan di Jepang juga cenderung lebih tinggi untuk mobil diesel dibandingkan mobil bensin atau hybrid. Hal ini membuat masyarakat Jepang lebih memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil hybrid dan listrik.
BACA JUGA:PlayStation Network Down! Gamer Khawatir Sony Mengulangi Tragedi 2011
BACA JUGA:Kemplang, Kerupuk Khas Palembang yang Gurih dan Renyah
Mobil Diesel di Jepang Saat Ini
Saat ini, mobil diesel masih ada di Jepang, tetapi penggunaannya lebih terbatas pada kendaraan niaga seperti truk, bus, dan beberapa model SUV tertentu.
Sejarah Penggunaan Mobil Diesel di Jepang--youtube@garasi drift
Beberapa produsen seperti Mazda tetap menawarkan mesin diesel pada model tertentu seperti Mazda CX-5 dan Mazda CX-8, tetapi permintaan untuk mobil diesel tetap rendah di pasar domestik.
Sementara itu, merek seperti Toyota, Honda, dan Nissan lebih fokus pada pengembangan kendaraan berbasis hybrid dan listrik. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Jepang yang menargetkan netralitas karbon pada tahun 2050.
BACA JUGA:Tragis! 2 Rumah Palembang Terbakar, Warga Panik dan Penyebab Masih Diselidiki
BACA JUGA:Biaya Operasional Murah, Harga Mobil Listrik GAC Aion Y Plus di Februari 2025
Secara umum, mobil diesel di Jepang masih ada, tetapi jumlahnya sangat terbatas dan sebagian besar digunakan untuk kendaraan niaga.
Regulasi ketat, pajak tinggi, serta kesadaran masyarakat akan lingkungan membuat mobil diesel kurang diminati di Jepang. Sebagai gantinya, kendaraan hybrid dan listrik menjadi pilihan utama masyarakat Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Jadi, meskipun mobil diesel belum sepenuhnya hilang, masa depan kendaraan berbahan bakar diesel di Jepang tampaknya semakin suram seiring dengan berkembangnya teknologi ramah lingkungan.