Postfix adalah salah satu mail server paling populer karena fleksibilitasnya. Mail server ini bisa diintegrasikan dengan berbagai database seperti PostgreSQL, LDAP, dan MySQL.
Selain itu, Postfix juga mendukung berbagai sistem operasi seperti Linux dan Solaris, membuatnya menjadi pilihan utama bagi bisnis dan penyedia layanan cloud.
2. Qmail
Qmail menawarkan keamanan tinggi dengan fitur Maildir, yang memungkinkan penyimpanan pesan dalam file terpisah.
Keunggulan lainnya adalah modularitas dan mailbox wildcard, yang meningkatkan efisiensi dalam mengelola email.
BACA JUGA:SUV Seharga Rp 1 Miliar Ini Bukan untuk Orang Biasa! Kenalan dengan Ineos Grenadier
BACA JUGA:Tesla Cybertruck Cyberbeast Pertama di Indonesia: Mobil Futuristik dengan Performa Gahar
3. Sendmail
Sendmail dikenal sebagai mail server yang stabil dan menawarkan fitur keamanan seperti DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance).
Namun, berbeda dengan Postfix dan Qmail, Sendmail tidak memiliki dukungan IMAP dan POP, sehingga memerlukan aplikasi tambahan untuk mengelola email masuk.
Bagaimana Cara Kerja Mail Server?
Proses pengiriman email melibatkan beberapa langkah penting:
1. Pengiriman Email
Saat pengguna mengirim email, pesan dikirim melalui SMTP, yang kemudian memverifikasi apakah email memenuhi syarat pengiriman (misalnya, format yang benar, subjek, dan alamat penerima valid).
2. Penyaringan Keamanan
Mail server akan memeriksa apakah email mengandung virus atau termasuk dalam kategori spam. Jika terdeteksi sebagai spam, email tidak akan langsung dikirim ke penerima.