Perubahan tren ini tidak hanya terlihat di pasar ekspor, tetapi juga di pasar domestik. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia terus meningkat.
BACA JUGA:Kunjungi OKI, Pemkab Banyuasin Kaji Tiru Penanganan Sengketa Lahan
BACA JUGA:Gas 3 Kg Langka, Usaha Pedagang Kaki Lima Terancam Tutup
Pada 2024, total penjualan BEV mencapai 43.188 unit atau sekitar 5% dari total pangsa pasar otomotif nasional. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan penjualan 17.051 unit dengan pangsa pasar 1,7%.
Tren ekspor kendaraan elektrifikasi dari Indonesia menunjukkan lonjakan tajam--ilustrasi pribadi
Sebaliknya, penjualan kendaraan bermesin bensin mengalami penurunan. Sepanjang 2024, total penjualan mobil ICE di dalam negeri hanya mencapai 762.495 unit dengan pangsa pasar 88,1%.
Ini merupakan pertama kalinya pangsa pasar mobil berbahan bakar bensin turun di bawah 90%. Sebagai perbandingan, pada 2023 pangsa pasar mobil ICE masih berada di angka 92,9% dengan total penjualan 934.444 unit.
Sementara pada 2022, penjualan mobil ICE masih melampaui angka 1 juta unit, tepatnya 1.027.359 unit, yang setara dengan 98% pangsa pasar.
BACA JUGA:iPhone Masih Merajai! Ini 10 Smartphone Paling Laku di 2024
BACA JUGA:Sat Lantas Palembang Klarifikasi Video Viral di Tol Keramasan
Lonjakan permintaan kendaraan listrik, baik di dalam negeri maupun luar negeri, tidak lepas dari berbagai faktor. Salah satunya adalah kebijakan insentif yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk kendaraan elektrifikasi.
Insentif pajak, subsidi pembelian, serta dorongan pengembangan infrastruktur pengisian daya turut berkontribusi dalam meningkatkan daya tarik kendaraan listrik di kalangan konsumen.
Selain itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya pengurangan emisi karbon juga menjadi faktor utama yang mendorong peralihan ke kendaraan listrik.
Tren positif ini juga menandakan bahwa Indonesia semakin siap menjadi salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik global.
BACA JUGA:Polemik Gas LPG 3 Kg, Pengamat: Kebijakan Bagus, Tapi Prakteknya Perlu Evaluasi
BACA JUGA:Operasi Besar! Tim Gabungan Tertibkan Kendaraan Over Tonase di Sungai Lilin-Keluang