Wolf Man Film Horor yang Berusaha Menggabungkan Drama Keluarga dan Teror

Kamis 23-01-2025,15:02 WIB
Reporter : Yanri
Editor : Abidin Riwanto

Setelah kegagalan The Mummy dalam membangun kembali dunia monster klasik Universal, studio tersebut mencoba pendekatan baru dengan The Invisible Man.


Sejak kecil, Blake (diperankan oleh Christopher Abbott) sudah akrab dengan peringatan ayahnya bahwa hutan Oregon bukanlah tempat yang benar-benar aman.--Foto: Instagram@liveforfilm

Film yang disutradarai Leigh Whannell itu tidak hanya sukses secara kritis tetapi juga komersial, dengan pendapatan mencapai 144 juta dolar dari anggaran kecil sebesar 7 juta dolar.

Keberhasilan ini membuat Universal mempercayakan proyek Wolf Man kepada Whannell, berharap ia dapat mengulang kesuksesan sebelumnya.

Seperti The Invisible Man yang memadukan horor dengan isu kekerasan domestik, Wolf Man mencoba menyelami konflik keluarga, khususnya hubungan suami-istri, sebagai inti ceritanya.

Sayangnya, naskah yang digarap oleh Whannell bersama Corbett Tuck gagal menyampaikan drama

keluarga yang kuat. Hubungan Blake dan Charlotte yang seharusnya menjadi fokus utama terasa datar dan kurang emosional.

BACA JUGA:Mitsubishi Xpander: Mobil Keluarga yang Tangguh dan Stylish

BACA JUGA:Calon P3k Kabupaten Banyuasin Terindikasi Narkoba

Kekurangan yang Menonjol

Salah satu kelemahan utama film ini adalah kurangnya momen dramatis yang menggugah. Interaksi antara Blake dan Charlotte minim eksplorasi mendalam.

Masalah yang mereka hadapi hanya tersinggung di permukaan, tanpa memberikan pemahaman yang cukup bagi penonton. Akibatnya, segala ancaman yang mereka hadapi terasa kurang berarti secara emosional.

Selain itu, unsur horor dalam film ini juga kurang memuaskan. Sebagai film yang dirancang sebagai slow burn, Wolf Man gagal menciptakan ketegangan yang konsisten.

Adegan-adegan menakutkan yang ada terlalu mudah ditebak, sementara momen aksi seperti

permainan kucing-kucingan kehilangan daya tarik karena repetitif. Bahkan, adegan yang seharusnya menjadi klimaks tidak memberikan dampak yang signifikan.

Potensi yang Kurang Dimanfaatkan

Kategori :