Proses produksi Psykopat tidak terlepas dari berbagai tantangan, baik teknis maupun non-teknis.
Renaldo Samsara, salah satu sutradara, mengungkapkan bahwa salah satu hambatan terbesar adalah pengambilan gambar di set dengan sudut pandang 360 derajat.
“Hal ini memengaruhi penempatan kru dan perekaman suara karena operator harus tetap berada di belakang kamera yang terus bergerak,” jelasnya.
Film Psykopat Hadirka Pengalaman Horor Unik di Bioskop Indonesia--Foto: Instagram@psykopat.movie
Di sisi lain, helm khusus yang digunakan oleh para aktor memiliki bobot sekitar 4,5 kilogram, termasuk aksesori pendukung kamera.
Tantangan ini membuat para aktor harus beradaptasi dengan beban tambahan sambil tetap menjaga
intensitas dan emosi karakter yang mereka mainkan. Meskipun sulit, pendekatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi penonton.
Sinopsis dan Alur Cerita
Psykopat mengisahkan tentang Rufus (diperankan oleh Arifin Putra), seorang mentalis ternama yang mengundang empat individu untuk mengikuti sebuah tantangan.
Mereka adalah Michael (Nino Fernandez), Risma (Nadine Alexandra), Lingga (Irwansyah), dan Laila (Hannah Al Rashid).
Tantangan tersebut mengharuskan mereka tinggal di sebuah rumah mewah yang dulunya menjadi lokasi pembunuhan brutal.
Rumah ini menjadi pusat dari berbagai kejadian menyeramkan yang memaksa setiap karakter menghadapi ketakutan dan rahasia tersembunyi mereka.
Ketegangan yang dibangun dalam film ini tidak hanya berasal dari unsur horor, tetapi juga dari dinamika antar karakter dan bagaimana mereka merespons situasi ekstrem yang terjadi.
Harapan dan Ekspektasi
Film ini diproduseri oleh Irwansyah, Renaldo Samsara, dan Stefanus Dimas Putra. Dengan cerita yang mendalam, teknik produksi inovatif, dan jajaran aktor berbakat, Psykopat diharapkan dapat memberikan warna baru dalam genre horor Indonesia.
Penggunaan teknologi sinematik yang unik juga menjadi salah satu daya tarik utama film ini, menjanjikan pengalaman menonton yang tak terlupakan.