Hendri menekankan bahwa masalah utama adalah keterlambatan pembayaran gaji, yang menjadi alasan utama eksodus pemain. Ia berharap manajemen segera menyelesaikan kewajiban ini, karena loyalitas para pemain yang bertahan seharusnya mendapat apresiasi lebih.
Saat ini, Sriwijaya FC hanya memiliki 14 pemain, dengan dua di antaranya masih dalam pemulihan cedera, yaitu Panggih Triatmojo dan Zakaria. Dengan waktu yang semakin sempit menjelang penutupan jendela transfer pada 15 Januari 2025, situasi ini menjadi tantangan besar bagi tim yang pernah meraih gelar double winner ini.
Di sisi lain, Sriwijaya FC juga kehilangan seluruh pemain asingnya, termasuk Gabriel Silva (Brasil), Chencho Gyeltshen (Bhutan), dan Meghon Valpoort (Curacao). Manajemen sempat berharap mendatangkan kembali striker asal Ukraina, Yevhen Bokhashivili, yang dinilai memiliki kapasitas untuk meningkatkan daya serang tim. Namun, hingga saat ini, keputusan final mengenai pemain asing, termasuk negosiasi dengan Mailson Lima dari Belanda, masih ditunggu.
BACA JUGA:Jelang Play Off Degradasi, Sriwijaya FC Akan Rekrut Satu Pemain Asing
BACA JUGA:SFC Satu Grup Dengan PSMS Medan, Berjuang di Zona Play Off Degradasi Liga 2
Hendri Susilo mengajukan permintaan tambahan 7-8 pemain berkualitas untuk memperkuat tim, tetapi keterbatasan dana menjadi hambatan utama.
Hingga saat ini, manajemen baru mampu membayar satu bulan gaji dari total tunggakan tiga bulan untuk 16 pemain yang tersisa. Pelatih dan ofisial masih belum menerima kabar mengenai pembayaran tunggakan gaji mereka.
Sementara itu, kapten tim Tegar Hening Pangestu, yang sempat mewakili pemain dalam menyuarakan aspirasi kepada manajemen, menyatakan bahwa beberapa tim Liga 1 dan Liga 2 telah memberikan penawaran kepadanya.
Namun, ia memilih untuk tetap bertahan dengan harapan bahwa manajemen akan memenuhi janji pembayaran gaji sebelum laga tandang ke Medan. Tegar berharap loyalitas para pemain yang masih bertahan dapat diapresiasi dengan tindakan nyata dari manajemen.