PALTV.CO.ID - Mazda resmi mengumumkan langkah strategis dalam memasuki pasar kendaraan listrik dengan peluncuran mobil listrik berbasis baterai (BEV) pertamanya.
Kendaraan ini akan menggunakan platform inovatif yang sepenuhnya dikembangkan oleh Mazda. Dalam upaya mendukung visi elektrifikasinya, Mazda menggandeng Panasonic Energy sebagai pemasok utama sel baterai lithium-ion silinder.
Sebagai bagian dari rencana besar ini, Mazda akan mendirikan pabrik modul baterai di Jepang. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi sel baterai dengan kapasitas hingga 10 gigawatt-jam (GWh) per tahun.
Langkah ini menunjukkan komitmen Mazda dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang tangguh, dimulai dari penguasaan teknologi baterai hingga pengembangan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:Razer Iskur V2: Kenyamanan Tanpa Batas untuk Gamer dan Profesional
BACA JUGA:Resmi Rilis April? Ini Bocoran Lengkap iPhone SE 4 dan iPad 11
Mazda menetapkan rencana elektrifikasi jangka panjang yang terbagi dalam tiga fase utama, dengan target bahwa 25 hingga 40 persen total penjualan global mereka pada 2030 berasal dari kendaraan elektrifikasi.
Strategi ini mencerminkan pendekatan Mazda yang terukur dan berorientasi pada kebutuhan pasar.
Fase Pertama Mazda akan memaksimalkan teknologi yang telah ada, seperti teknologi hybrid ringan, untuk menjembatani peralihan ke kendaraan listrik.
Fokus pada fase ini adalah memanfaatkan teknologi hybrid sebagai langkah awal menuju transisi penuh ke kendaraan listrik.
BACA JUGA:Mobil Listrik Bekas: Hemat atau Malah Jadi Beban?
BACA JUGA:Karena Mobil Cina Murah, Mobil Jepang Terasa OverPrice
Fase Kedua Mazda berencana memperkenalkan sistem hybrid generasi baru yang lebih efisien, sekaligus meluncurkan kendaraan listrik murni (BEV) yang dirancang khusus untuk pasar China.
Mazda menggandeng Panasonic Energy sebagai pemasok utama sel baterai lithium-ion silinder.--ilustrasi pribadi
Pasar ini dipilih karena potensi besar yang dimilikinya dalam mengadopsi teknologi kendaraan listrik.