Di sisi lain, para pakar etika mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi pengaruh Musk terhadap kebijakan regulasi.
Musk diketahui memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya, termasuk kontribusi sebesar $250 juta untuk kampanye Trump.
Selain itu, Musk juga pernah diangkat sebagai kepala Divisi Efisiensi Pemerintah oleh Trump, yang bertugas memberikan rekomendasi untuk mengurangi peraturan dan biaya di lembaga federal.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Musk mungkin mencoba memengaruhi pelonggaran pengawasan terhadap Tesla.
BACA JUGA:Qualcomm Hadirkan Snapdragon X Platform Khusus PC, Disinyalir Hemat Daya Dan Lebih Bertenaga
BACA JUGA:Honda Perkenalkan Motor Bebek Anyar di Awal 2025, Konsumsi BBM 70 Km/Liter
Dampak Ekonomi dan Reputasi
Berita tentang investigasi ini berdampak negatif pada nilai saham Tesla, yang turun lebih dari 4% pada perdagangan Selasa sore.
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi dampak regulasi dan litigasi terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, reputasi Tesla sebagai pemimpin dalam teknologi mobil swakemudi juga dipertaruhkan.
Fitur Summon, menurut buku panduan pemilik Model 3 Tesla, dirancang untuk digunakan di tempat parkir dan jalan masuk pribadi.
BACA JUGA:Transformasi Pajak Kendaraan 2025 bagi Kendaraan Ramah Lingkungan di Indonesia
BACA JUGA:7 Manfaat Nitrogen untuk Ban yang Pasti Tidak Diketahui
Namun, pengguna dilaporkan sering kali menggunakannya di jalan umum, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Regulasi yang lebih ketat mungkin diperlukan untuk memastikan teknologi ini digunakan sesuai dengan spesifikasinya dan tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.
Masa Depan Teknologi Swakemudi
Investigasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh industri mobil swakemudi, termasuk kebutuhan akan regulasi yang jelas dan pengujian keamanan yang ketat.