PALTV.CO.ID,- Dunia otomotif Indonesia semakin dinamis dengan berbagai pilihan motor trail, yang semakin diminati oleh para pecinta offroad.
Di antara berbagai pilihan tersebut, Yamaha WR155R menghadapi persaingan ketat dari pesaing utamanya, Kawasaki KLX dan Honda CRF150. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, WR155R masih berjuang untuk meraih popularitas di pasar lokal.
Artikel ini akan mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan Yamaha WR155R serta potensi yang dimilikinya.
Motor trail telah menjadi bagian penting dari hobi bermotor di Indonesia. Berbagai jenis hobi seperti memodifikasi eksterior, touring, balap, hingga trabas semakin berkembang.
BACA JUGA:Mari Membahas Game Baru Farming Simulator 25 Bertema Asia
BACA JUGA:Kabar Gembira! KAI Divre III Tambah 3.708 Kursi untuk Libur Nataru, Pesan Sekarang!
Namun, trabas atau berkendara di medan offroad tetap menjadi hobi yang lebih tersegmentasi. Penggemar trabas umumnya memilih motor trail karena kemampuannya di medan berat.
Yamaha WR155R menghadapi persaingan ketat --www.yamaha-motor.co.id
Di segmen ini, Kawasaki KLX dan Honda CRF150 menjadi pilihan utama, sedangkan Yamaha WR155R masih berusaha menemukan pijakan yang kuat.
Bobot Motor: Faktor Utama Kurangnya Daya Tarik WR155R
Salah satu alasan utama Yamaha WR155R kurang laku dibandingkan kompetitornya adalah bobotnya yang lebih berat.
BACA JUGA:Panduan Memperbaiki Kursi Pengemudi Mobil yang Tidak Bisa Bergerak
BACA JUGA:Penyebab Smartphone Cepat Panas dan Cara Mengatasinya
Dengan berat mencapai 134 kg, WR155R lebih berat 12 hingga 16 kg dibandingkan Honda CRF150 (122 kg) dan Kawasaki KLX (118 kg).
Bobot yang lebih berat ini menjadi kendala dalam manuver di medan offroad yang sering kali berlumpur dan tidak rata.