Kenapa Tesla Tidak Laku di Indonesia? Ini Ulasannya

Senin 16-12-2024,06:56 WIB
Reporter : alian afwu sugar
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID,- Mobil listrik kini menjadi salah satu tren di dunia otomotif Indonesia. Pemerintah memberikan subsidi besar-besaran untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

Langkah ini cukup berhasil, terutama bagi produsen mobil listrik asal Cina yang menikmati hasil dari kebijakan tersebut.

Namun, menariknya, Tesla—produsen mobil listrik yang sempat menjadi sorotan global—justru mengalami penurunan popularitas di Indonesia. Mengapa ini terjadi?

Harga Tinggi yang Tidak Kompetitif

BACA JUGA:Hoaks !! Lowongan Kerja Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan Dinas Perhubungan Tahun 2024

BACA JUGA:Festival 1001 Menu Bebek: Ikon Kuliner Bangkalan

Salah satu faktor utama Tesla tidak diminati di Indonesia adalah harga yang sangat tinggi. Contoh, Tesla Model 3, yang di pasar global dijual seharga Rp558 juta untuk versi standar range, di Indonesia harganya melonjak menjadi Rp1,55 miliar.

Kenaikan ini disebabkan oleh berbagai pajak dan biaya tambahan seperti Bea Masuk (BM) 50%, PPN 11%, PPh 10%, dan ongkos impor lainnya. Akibatnya, harga Tesla di Indonesia menjadi tidak kompetitif dibandingkan mobil listrik lainnya.

Selain itu, model Tesla dianggap terlalu simpel untuk mobil dengan harga miliaran rupiah.


Mobil listrik kini menjadi salah satu tren di dunia otomotif Indonesia.--youtube fuse box moto

Misalnya, fitur autopilot yang menjadi daya tarik utama Tesla sering kali tidak optimal di Indonesia karena keterbatasan infrastruktur jaringan.

BACA JUGA:Hari AIDS Sedunia: Seruan untuk Hak Setara dan Perjuangan Melawan HIV/AIDS

BACA JUGA:Punya Kebiasaan Bawa HP di Saku? Ini Alasan Kenapa Bisa Berbahaya!

Bahkan di negara maju dengan teknologi 5G, fitur ini kerap mengalami masalah. Hal ini membuat konsumen ragu untuk memanfaatkan fitur unggulan tersebut.

Keterbatasan Layanan Purna Jual

Kategori :