Selain itu, ia menyebutkan bahwa acara ini merupakan langkah strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dalam lomba meracik bumbu, para peserta ditantang untuk menunjukkan kreativitas dalam memadukan bahan-bahan lokal menjadi masakan yang lezat.
Tidak hanya aspek rasa, keserasian bumbu dengan keunikan masakan tradisional OKI juga menjadi salah satu poin penilaian.
Sementara itu, lomba peragaan busana adat khas OKI menampilkan keindahan pakaian tradisional daerah dengan berbagai motif dan warna yang mencerminkan kekayaan budaya Ogan Komering Ilir.
Para peserta, yang tampil secara berpasangan, menunjukkan kebanggaan mereka dalam mengenakan busana adat di depan dewan juri dan penonton.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten OKI berharap masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
Selain itu, pemberdayaan perempuan melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di wilayah Ogan Komering Ilir.
Peringatan Hari Ibu ke-96 ini menjadi momentum yang berharga untuk mendorong semangat pelestarian budaya dan kesetaraan gender.
“Dengan bersama-sama, kita bisa memastikan bahwa budaya lokal tidak hanya menjadi warisan tetapi juga menjadi kebanggaan yang hidup di tengah masyarakat kita,” tutup Hj. Arianti.