CVT mengubah rasio secara halus tanpa adanya perpindahan gigi yang terasa, yang bagi sebagian orang dapat mengurangi kesenangan berkendara.
BACA JUGA:Anggota KPPS 02 Desa Alai Selatan Meninggal Dunia
BACA JUGA:Eddy Santana Putra Didampingi Riezky Aprilia Mencoblos di TPS 01 Kelurahan 26 Ilir
Sementara itu, transmisi otomatis konvensional seperti yang digunakan oleh Mazda, memberikan koneksi yang lebih langsung dan responsif antara pengemudi dan mesin, yang dirasakan lebih alami.
Mazda secara konsisten memilih untuk tidak menggunakan transmisi CVT dalam produk-produk mereka.--youtube fuse box moto
Mazda percaya bahwa transmisi otomatis tradisional lebih mampu memberikan kontrol dan respons yang lebih baik dalam situasi berkendara yang beragam.
Salah satu alasan utama Mazda menolak CVT adalah fenomena yang dikenal dengan istilah rubber band effect, yakni sensasi akselerasi yang terasa lambat dan kurang responsif.
Hal ini terjadi karena CVT berusaha menjaga putaran mesin pada tingkat efisiensi terbaiknya, sehingga dapat mengorbankan performa saat dibutuhkan.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Pastikan Pelaksanaan Pilkada 27 November 2024 Siap Dilaksanakan
BACA JUGA:Unit BRI SP 1 Sumber Hidup Permudah Warga Pedamaran Timur Bertransaksi
Sebaliknya, transmisi otomatis konvensional memberikan kemampuan untuk mengatur pola perpindahan gigi sesuai dengan kebutuhan performa dan efisiensi.
Dengan teknologi Skyactiv Drive, Mazda berhasil menggabungkan efisiensi bahan bakar yang tinggi dengan responsivitas yang cepat tanpa mengorbankan pengalaman berkendara.
Mazda juga lebih memilih transmisi otomatis konvensional karena memiliki daya tahan yang lebih baik.
Meskipun transmisi CVT modern telah mengalami banyak peningkatan, teknologi ini masih sering dianggap kurang tahan lama dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional.
BACA JUGA:Polres OKI Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Pilkada 2024 Damai
BACA JUGA:1.240 Napi Rutan Kelas I Pakjo Palembang Gunakan Hak Pilih pada Pilkada 2024