Ketika Fakta Jadi Korban, Bagaimana Hoaks Membentuk Opini Publik?

Minggu 17-11-2024,09:59 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

Disinformasi terorganisir dapat memanipulasi opini pemilih, merusak integritas proses pemilu, dan memengaruhi hasil secara tidak adil.  

4. Merusak Reputasi Individu

Berita palsu juga menghancurkan reputasi pribadi, memengaruhi karier, hubungan, dan kehidupan sosial seseorang.  

Faktor Penyebaran Hoaks  

- Media Sosial dan Anonimitas: Informasi menyebar cepat tanpa verifikasi, dengan anonimitas sebagai pelindung penyebar hoaks.  

- Kurangnya Literasi Digital: Minimnya kemampuan masyarakat untuk membedakan berita benar dan palsu membuat hoaks mudah dipercaya.  

- Motivasi Ekonomi dan Politik: Hoaks digunakan untuk keuntungan finansial (klikbait) atau tujuan politik.  


Ancaman Hoaks dan Disinformasi Terhadap Demokrasi di Era Digital -freepik-freepik

- Algoritma Media Sosial: Algoritma cenderung mempromosikan konten sensasional, membuat berita palsu lebih viral dibanding fakta.  

Mengatasi Hoaks: Langkah Konkret  

1. Meningkatkan Literasi Digital  

Pendidikan tentang cara mengenali berita palsu dan memahami algoritma media sosial sangat penting. 

2. Regulasi yang Tepat 

Pemerintah perlu mengawasi penyebaran hoaks dan bekerja sama dengan platform digital untuk menghapus konten palsu.  

3. Transparansi Media Sosial

Platform harus lebih terbuka dalam mengelola konten dan mencegah penyebaran informasi palsu.  

Kategori :