Dengan jendela transfer yang baru akan dibuka pada 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025, pelatih Hendri Susilo perlu mengandalkan penyerang yang ada saat ini, yaitu Chencho Gyeltshen, Meghon Valpoort, Muhammad Fadly, dan Imam Witoyo.
Secara statistik, beberapa penyerang Sriwijaya FC menunjukkan potensi, seperti Chencho Gyeltshen yang telah mencetak empat gol. Meskipun demikian, performa lini depan masih perlu diperbaiki. Valpoort, yang beberapa kali menerima kritik dari suporter, berhasil mencetak gol dalam laga tandang melawan Bekasi City.
BACA JUGA: BRI dan Liga 1, Sinergi yang Mengubah Wajah Sepak Bola Indonesia
BACA JUGA: Tak Perlu Antri! Beli Tiket BRI Liga 1 dengan Mudah Lewat BRImo
enyerang Sriwijaya FC menunjukkan potensi,--Foto : ig@sriwijayafc.id
Begitu pula dengan Fadly yang memberikan kontribusi positif dalam serangan sayap. Kendati ada beberapa penyerang yang menunjukkan kemampuan, masalah penyelesaian akhir masih menjadi kendala utama.
Selain aspek teknis, Sriwijaya FC juga menghadapi tantangan finansial yang mempengaruhi kemampuan tim untuk bertahan di Liga 2. Dengan target realistis untuk tetap berada di Liga 2 musim depan, manajemen berupaya mencari dana sekitar Rp10 miliar guna mendukung kebutuhan tim.
Kondisi keuangan yang belum stabil membuat Sriwijaya FC harus mencari solusi kreatif untuk memperkuat tim, terutama mengingat waktu yang terbatas sebelum bursa transfer dibuka.
Jika tidak ada perbaikan performa, Sriwijaya FC berisiko terdegradasi ke Liga 3 dan harus melalui babak play-off degradasi, seperti musim 2023/24.
BACA JUGA:Sekda Palembang Buka Gelaran Pordisdik Kota Palembang 2024
BACA JUGA:Bersiaplah! BRI Liga 1 Menargetkan Persaingan di Level Asia
persaingan di babak play-off,--Foto : ig@sriwijayafc.id
Babak ini melibatkan beberapa grup yang terdiri dari tim-tim terbawah dari berbagai grup klasemen, di mana tim peringkat terbawah akan terdegradasi. Melihat ketatnya persaingan di babak play-off, setiap tim akan berupaya keras untuk mempertahankan posisinya di Liga 2.
Secara keseluruhan, tantangan yang dihadapi Sriwijaya FC tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga melibatkan koordinasi manajemen untuk memastikan kelangsungan tim di Liga 2 musim depan.