Rahasia di Balik Mesin, Bagaimana Bahan Bakar Sintetis Bisa Jadi Kunci Mobil Sport Ramah Lingkungan?

Minggu 20-10-2024,11:50 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

PALTV.CO.ID- Di era di mana kesadaran lingkungan semakin meningkat, dunia otomotif terus berinovasi untuk menemukan solusi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Mobil sport, yang identik dengan performa tinggi dan konsumsi bahan bakar besar, juga terpengaruh oleh tren ini.

Salah satu solusi yang menjanjikan untuk membuat mobil sport lebih ramah lingkungan adalah penggunaan bahan bakar sintetis.

Teknologi ini memungkinkan pengurangan emisi karbon tanpa harus sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik, yang saat ini masih menghadapi tantangan seperti infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan biaya produksi baterai yang tinggi.

BACA JUGA:Diduga Konsleting Listrik, Kios Buah di Palembang Hangus Dilahap Si Jago Merah

BACA JUGA:Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel, Salah Satunya Makam Putra Nabi Yakub

Bahan bakar sintetis, atau sering disebut e-fuel, dibuat melalui proses kimia yang menggabungkan hidrogen dan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.

Proses ini menghasilkan bahan bakar cair yang dapat digunakan di mesin pembakaran internal konvensional, sama seperti bensin atau diesel biasa.

Namun, perbedaannya adalah bahan bakar sintetis menghasilkan emisi yang lebih rendah karena CO2 yang digunakan dalam proses produksi diambil dari udara.

Inovasi bahan bakar sintetis sangat menarik perhatian, terutama karena dapat digunakan di mobil sport yang sudah ada tanpa perlu modifikasi besar pada mesin.


Polusi dan industri eksterior di siang hari -gratispik-freepik

Ini berbeda dengan teknologi listrik yang memerlukan desain ulang total pada kendaraan. Bagi pecinta mobil sport, ini berarti mereka dapat terus menikmati performa tinggi yang mereka sukai, sambil tetap menjaga lingkungan.

Selain itu, bahan bakar sintetis dapat diproduksi menggunakan energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin, sehingga lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil tradisional.

Perusahaan-perusahaan besar dalam industri otomotif, seperti Porsche, telah berinvestasi dalam pengembangan bahan bakar sintetis.

Mereka melihat potensi besar dalam teknologi ini untuk memperpanjang umur mesin pembakaran internal, terutama untuk mobil sport klasik yang memiliki nilai sejarah tinggi dan sulit untuk diubah menjadi kendaraan listrik.

Kategori :