BACA JUGA:Lupakan Hasil Imbang Melawan Bahrain, Timnas Indonesia Fokus Dan Curi Poin Di Kandang Cina
Pertandingan yang berlangsung di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, itu berjalan sengit, terutama di gim pertama. Jonatan sempat tertinggal 12-17, namun berhasil mengejar dan menyamakan skor setelah meraih lima poin berturut-turut.
Bahkan, ia sempat unggul 18-17, tetapi pada poin-poin kritis, ia kehilangan tiga poin secara beruntun sehingga Lu berhasil merebut gim pertama dengan skor 21-19.
Memasuki gim kedua, Jonatan, yang biasa disapa Jojo, menunjukkan dominasi penuh. Ia memulai dengan merebut delapan poin berturut-turut dan terus mempertahankan keunggulan hingga memenangkan gim ini dengan skor telak 21-8, memaksakan pertandingan berlanjut ke gim ketiga.
Namun, di gim penentuan, Jojo tidak mampu mempertahankan momentum. Meskipun sempat menyamakan kedudukan menjadi 17-17 dan 18-18, ia kembali kehilangan poin-poin krusial. Setelah melakukan kesalahan saat menyeberangkan bola di depan net pada sisi kiri lawan, ia juga gagal mengembalikan dua kali pukulan smash dari Lu. Akibatnya, gim ketiga ditutup dengan skor 18-21 untuk kemenangan pemain Cina tersebut.
BACA JUGA:27 Pemain Timnas Indonesia Siap Hadapi Bahrain Di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Chenco Gyeltshen, Striker Haus Gol Milik SFC Asal Bhutan
Kekalahan ini merupakan kekalahan kedua beruntun Jonatan dari Lu Guang Zu dalam tiga pertemuan mereka. Sebelumnya, Jonatan juga dikalahkan oleh Lu pada Indonesia Masters 2024 yang berlangsung pada Januari lalu.
Meskipun kecewa dengan hasil di Denmark Open, Jonatan tetap menilai bahwa performanya selama tur Eropa ini cukup baik.
Namun, ia menyadari masih ada banyak hal yang harus diperbaiki, terutama keberaniannya dalam mengambil inisiatif serangan di poin-poin penting dan lebih berusaha memaksakan pola permainan yang diinginkannya.
Pekan sebelumnya, Jonatan berhasil mencapai babak final di Arctic Open 2024. Namun, ia gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan oleh Chou Tien-chen dari Taiwan dalam dua gim langsung.
BACA JUGA:Raih Kemenangan Perdana, Sriwijaya FC Taklukkan Persikabo dengan Skor 5-1
Setelah kekalahan di Denmark Open, Jonatan mengungkapkan rencananya untuk beristirahat sejenak. Ia menyatakan bahwa setelah final Arctic Open, ia mengalami sedikit cedera pada bagian kakinya, yang membuatnya merasa kurang nyaman dalam bergerak.
Meski demikian, Jonatan menegaskan bahwa cedera tersebut bukan alasan atas kekalahannya di babak 16 besar. Ia merasa seharusnya mampu mengatasinya, dan karena itu ia berencana untuk fokus pada pemulihan cederanya agar siap menghadapi turnamen berikutnya.
Dengan tersingkirnya Jonatan, sektor tunggal putra Indonesia tidak lagi memiliki wakil di Denmark Open 2024. Sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting sudah lebih dulu terhenti di babak 32 besar.