Menurutnya, x86 memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan baik pada aplikasi-aplikasi baru, termasuk notebook yang dilengkapi kemampuan AI.
Hal ini memperkuat komitmen Intel dan AMD dalam menjaga relevansi x86 di tengah pergeseran teknologi yang semakin menuntut integrasi AI dalam berbagai perangkat.
Gelsinger juga menekankan bahwa meskipun banyak prediksi menyebutkan kemunduran arsitektur x86, Intel dan AMD tetap berada dalam posisi yang kuat. “Rumor tentang kematian saya terlalu dibesar-besarkan.
Kami masih hidup dan sehat," ujar Gelsinger, menggarisbawahi peran penting arsitektur x86 yang telah menjadi fondasi komputasi selama beberapa dekade.
BACA JUGA:Chery Siap Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia
BACA JUGA:BYD M6 Punya Potensi Besar Untuk Bersaing di Segmen MPV Listrik di Indonesia
Baginya, era baru ini memberikan peluang untuk kustomisasi, ekspansi, dan skalabilitas berkat kehadiran AI.
Kolaborasi untuk Masa Depan Teknologi
Langkah kerja sama antara Intel dan AMD ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi di industri teknologi, khususnya dalam menghadapi tantangan yang semakin besar dari para pesaing.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ekosistem x86, tetapi juga menunjukkan kesadaran kedua perusahaan bahwa dalam dunia teknologi yang terus berkembang, menghadapi tantangan dengan cara yang lebih inklusif dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.
BACA JUGA: Haru Biru di Pasar 16 Ilir, Pedagang Tolak Keras Revitalisasi, Kenapa?
BACA JUGA:Warga Sumsel Bisa Bernapas Lega, Ketersediaan Pangan Terjamin Hingga Akhir Tahun
Kolaborasi ini juga menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa Intel dan AMD siap bersaing dengan Arm tidak hanya dalam hal performa, tetapi juga dalam memberikan kemudahan bagi para pengembang perangkat lunak.
Dengan bekerja bersama, kedua raksasa chip ini berharap dapat mempertahankan keunggulan kompetitif mereka di pasar yang semakin kompetitif, sambil memanfaatkan potensi AI untuk masa depan yang lebih cerah.