Di tengah situasi yang semakin memanas, Hizbullah menegaskan bahwa mereka akan terus meluncurkan serangan roket ke kota-kota Israel jika serangan terhadap wilayah sipil di Lebanon tidak dihentikan.
Serangan Terhadap Pemimpin Hizbullah
"Kami telah berhasil melemahkan Hizbullah. Ribuan teroris telah dikalahkan, termasuk Hassan Nasrallah sendiri, penggantinya, dan bahkan pengganti dari penggantinya," ujar Netanyahu pada Selasa, 8 Oktober 2024. Meskipun demikian, Netanyahu tidak mengungkapkan secara rinci nama dua pemimpin Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel.
BACA JUGA:Adu Kekuatan Militer Israel, Lebanon dan Hizbullah, Mana Yang Lebih Unggul?
BACA JUGA:Serangan Israel Kian Mengerikan, Sejumlah Negara Meminta Warganya Keluar Dari Lebanon
Netanyahu, dalam beberapa kesempatan--Foto : b.netanyahu/ig
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengindikasikan bahwa Hashem Safieddine, yang diperkirakan akan menggantikan Nasrallah, kemungkinan juga tewas dalam serangan tersebut.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa Safieddine diketahui berada di markas intelijen Hizbullah saat serangan udara Israel dilakukan pada minggu sebelumnya. "Status Safieddine sedang diverifikasi, dan jika ada kepastian, kami akan menginformasikan kepada publik," kata Hagari.
Sejak serangan itu, Safieddine belum terlihat atau terdengar, meningkatkan spekulasi bahwa ia mungkin telah tewas dalam serangan udara Israel.
Pertempuran dengan Hizbullah sendiri telah berlangsung selama setahun terakhir. Kelompok ini dikenal sebagai milisi bersenjata proksi Iran yang paling kuat di Timur Tengah dan telah lama mendukung kelompok-kelompok militan Palestina dalam konflik mereka melawan Israel di Gaza.
BACA JUGA:558 Tewas Dan Ribuan Penduduk Mengungsi, Kondisi Menyedihkan Lebanon Setelah Di serang Israel
BACA JUGA:Ketakutan Warga Lebanon Setelah Terjadinya Ledakan Dari Pager dan Walkie Talkie
Pernyataan yang Dibantah Hizbullah
Meskipun Israel mengklaim bahwa kekuatan Hizbullah telah melemah, pernyataan tersebut dibantah oleh Naim Qassem. Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Qassem menegaskan bahwa Hizbullah masih memiliki kekuatan penuh dan terus memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Israel di lapangan.