Memahami Perbedaan Suntik Putih dan Suntik Vitamin C

Jumat 11-10-2024,07:49 WIB
Reporter : erika febri
Editor : Hanida Syafrina

Suntik putih, umumnya mengandung glutathione, bekerja dengan cara menghambat produksi melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna gelap pada kulit.

BACA JUGA:Optimisme Presiden Jokowi Menyongsong Transisi Kepemimpinan Nasional

BACA JUGA: KAI Bangun Rumah Singgah di Stasiun Terpencil, Wujud Kepedulian untuk Pekerja!

Proses ini terjadi karena glutathione mengikat enzim tirosinase dalam sel-sel melanosit, yang bertugas memproduksi melanin.

Selain itu, suntik putih juga menetralkan stres oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas berlebih dalam tubuh.

Biasanya, prosedur suntik putih dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu pada awal perawatan.

Setelah beberapa waktu, frekuensi tersebut dapat dikurangi menjadi satu kali seminggu. Hasil dari perawatan suntik putih umumnya mulai terlihat setelah 6 hingga 8 minggu.

BACA JUGA:Dokter Masa Depan, Robot Canggih Bantu Dokter Lakukan Operasi Presisi

BACA JUGA: Kemenkumham Sabet Penghargaan LKPP, Bukti Komitmen Tingkatkan Pengadaan Barang dan Jasa!

Injeksi vitamin C bekerja dengan cara memasukkan vitamin C murni langsung ke dalam aliran darah melalui suntikan intramuskular.

Vitamin C berperan dalam merangsang produksi kolagen, yang penting untuk menjaga elastisitas dan kekuatan kulit.

Selain itu, vitamin C juga berfungsi sebagai penghambat tirosinase, yang berarti dapat mencegah pembentukan melanin dan mengurangi pigmentasi pada kulit.

Pada perawatan awal, suntikan vitamin C biasanya diberikan satu kali dalam seminggu selama dua minggu.

BACA JUGA:Fenomena Mafia Skincare dan Produk Skincare dengan Label Biru

BACA JUGA:Mengapa Suku Cadang Mobil JDM di Indonesia Terbatas, Sedangkan di Malaysia Melimpah

Setelah itu, frekuensi suntikan dapat berkurang menjadi dua minggu sekali selama empat minggu, dan akhirnya menjadi satu kali dalam sebulan untuk perawatan jangka panjang.

Kategori :