Menurut siaran radio militer Israel, sekitar 200 rudal telah ditembakkan oleh Iran. Serangan tersebut menyebabkan ledakan besar dan alarm peringatan terdengar di Tel Aviv.
BACA JUGA:Warga Gunung Megang Dalam Terpaksa Hirup Udara Berdebu Penambangan PTTBBE dan PTRMKO
BACA JUGA:1 dari 4 ABH Terdakwa Pembunuhan dan Rudapaksa Siswi SMP Dituntut Pidana Mati oleh JPU
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta juga merilis pernyataan terkait serangan yang dilakukan Iran terhadap Israel.
Mereka menyebutkan bahwa serangan tersebut adalah bentuk pembelaan diri setelah Israel bertindak agresif dalam beberapa kesempatan.
Iran menekankan bahwa serangan ini dilakukan setelah periode panjang kesabaran dan upaya menahan diri dari pihak mereka.
Dalam pernyataan resminya yang disampaikan pada Rabu, 2 Oktober 2024, Kedutaan Besar Iran menjelaskan bahwa serangan ini adalah tanggapan langsung atas agresi yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Iran.
BACA JUGA:Mengapa Suku Cadang Mobil JDM di Indonesia Terbatas, Sedangkan di Malaysia Melimpah
BACA JUGA:BPN Tegaskan SHMSRS Pedagang Pasar 16 Ilir Sudah Habis Masa Berlaku
Lebih lanjut, serangan tersebut juga dikaitkan dengan kematian Ismail Haniyeh, Ketua Biro Politik Gerakan Hamas, yang meninggal di Teheran sebagai tamu resmi pemerintah Iran.
Selain itu, tewasnya Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, serta penasihat militer senior Iran, Jenderal Nilforushan, di Beirut, juga menjadi faktor utama yang memicu balasan Iran terhadap Israel.