Konsep keamanan siber dalam seni digital -gratispik-freepik
Namun, untuk menikmati cloud gaming dengan lancar, pengguna membutuhkan koneksi internet yang cepat dan stabil. Faktor latensi menjadi salah satu tantangan terbesar dalam teknologi ini.
Latensi adalah jeda waktu yang diperlukan data untuk bergerak dari perangkat pengguna ke server dan kembali lagi.
Jika latensi terlalu tinggi, game akan terasa lambat dan tidak responsif, yang bisa mengganggu pengalaman bermain.
Selain itu, bandwidth yang cukup besar juga diperlukan, terutama jika pengguna ingin bermain dengan kualitas grafis tinggi atau resolusi 4K.
Jaringan internet yang lambat atau tidak stabil dapat menyebabkan buffering, gambar yang patah-patah, atau bahkan putusnya koneksi dengan server.
Teknologi yang mendukung cloud gaming terus berkembang pesat. Salah satu terobosan yang sangat dinantikan adalah jaringan 5G.
Dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 4G, serta latensi yang lebih rendah, 5G diperkirakan akan membawa perubahan besar pada industri cloud gaming.
Dengan 5G, pengguna dapat memainkan game dengan kualitas grafis yang lebih tinggi dan pengalaman bermain yang lebih mulus tanpa harus khawatir tentang keterbatasan internet.
Selain itu, teknologi kompresi video juga memainkan peran penting dalam memastikan game dapat di-streaming dengan kualitas tinggi tanpa menghabiskan terlalu banyak bandwidth.
Di sisi lain, berbagai perusahaan teknologi besar sudah mulai terjun ke dunia cloud gaming. Google meluncurkan layanan Stadia, sementara Microsoft dengan Xbox Cloud Gaming, dan NVIDIA dengan GeForce Now juga menawarkan layanan serupa.
Masing-masing platform menawarkan kelebihan unik, seperti integrasi dengan platform game yang sudah ada, pilihan game yang beragam, dan kualitas streaming yang berbeda-beda.
Pengguna bisa memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan harga, kualitas, dan ketersediaan game.