kali ada tawaran dari Multi Vision, rasanya seperti pulang kampung, karena mereka adalah yang pertama memberi saya kesempatan di dunia akting," ungkap Marthino.
Film "Dosa Musyrik" mengusung tema horor yang berbeda dari sekadar menampilkan makhluk halus.
BACA JUGA:5 Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Rudal Iron Dome Israel
BACA JUGA:Keajaiban Geologi Kebumen: Dari Lokal ke Global dengan Status UNESCO
Hadrah Daeng Ratu menjelaskan bahwa film ini lebih fokus pada konsep musyrik, yaitu tindakan yang dilarang dalam agama dan dianggap sebagai dosa besar.
Marthino Lio kembali mencuri perhatian penonton dengan penampilan terbarunya dalam film -- SUMBER Foto: Instagram@mvppictures_id
"Film ini bukan hanya tentang jin atau hantu, tetapi lebih kepada perilaku musyrik itu sendiri dan konsekuensinya," tambah Hadrah.
Cerita dimulai ketika Nugie, yang putus asa karena utang yang menumpuk, berusaha mencari bantuan dari dukun bernama Mbah Narto.
Namun, alih-alih mendapatkan yang diinginkannya, Nugie justru menerima keris keramat yang diwariskan oleh Mbah Narto.
BACA JUGA:Musim Pancaroba Tiba, Puskesmas Pangkalan Balai Imbau Warga Waspada Penyakit DBD dan ISPA
BACA JUGA:Nikmati Potato Wedges Renyah dengan Resep Bumbu Istimewa
Kehadiran keris tersebut membawa bencana bagi Nugie dan orang-orang di sekelilingnya, terutama ketika teror dari Ni Larapati mulai mengintai.
Film ini tidak hanya menyoroti aspek horor, tetapi juga memberikan kritik sosial tentang bagaimana manusia dapat tergoda untuk mencari jalan pintas dalam mengatasi masalah.
Hadrah Daeng Ratu mengingatkan bahwa tindakan musyrik dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan individu dan keluarganya.
"Dosa Musyrik" menawarkan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton, bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga pelajaran moral yang penting.
BACA JUGA:Rem Blong, Truk Kontainer Tabrak Tiang Listrik Hingga Terseret Puluhan Meter