PALTV.CO.ID,- Di tengah pesona pantai Lombok yang memukau, ada satu kudapan tradisional yang tidak boleh terlewatkan di Lombok yakni Cerorot.
Makanan cerocot ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam budaya suku Sasak.
Dalam konteks pernikahan, Cerorot menjadi simbol persatuan dua keluarga, menggambarkan harapan dan keberkahan bagi kedua mempelai.
Bagi para pelancong yang menjelajahi keindahan Pulau Seribu Masjid, menikmati Cerorot disandingkan dengan secangkir kopi hitam adalah cara sempurna untuk memulai hari.
BACA JUGA:Serangan Israel Kian Mengerikan, Sejumlah Negara Meminta Warganya Keluar Dari Lebanon
BACA JUGA:Gampang Banget! Begini Cara Edit Dokumen PDF di HP Android
Meskipun Lombok terkenal dengan masakan gurih dan pedasnya, Cerorot menawarkan pilihan manis yang menyegarkan. Terbuat dari santan, tepung, dan gula merah, kudapan ini memiliki cita rasa yang lezat dan unik.
Cerorot memiliki bentuk yang khas, yaitu kerucut kecil yang dibungkus dengan daun kelapa. Tradisi pembuatan Cerorot melibatkan seni melipat janur, menciptakan cetakan yang sempurna untuk adonan.
Proses pembuatan ini dimulai dengan mencampurkan tepung beras, gula merah, dan santan hingga merata.
Adonan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan dari daun kelapa.
Setelah adonan berada di dalam cetakan, langkah berikutnya adalah mengukus Cerorot. Panci tinggi diisi air secukupnya dan cetakan diletakkan di atas tatakan berlubang dalam panci.
Uap panas dari air mendidih inilah yang akan mematangkan Cerorot hingga siap disajikan.
Kegiatan memasak Cerorot di kalangan suku Sasak masih mempertahankan cara tradisional.