Telat Distribusi Makanan, PB PON Sumut Keluarkan Surat Peringatan ke Vendor Konsumsi

Minggu 15-09-2024,16:38 WIB
Reporter : Muhadi Syukur
Editor : Muhadi Syukur

PALTV.CO.ID – Panitia Besar (PB) PON Sumatra Utara memberikan surat peringatan pertama kepada PT Imari, vendor penyedia konsumsi selama perhelatan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Konsumsi PB PON Sumut, Dedi Jaminsyah Putra, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (14/9/2024) di Medan.

Tindakan tegas ini merupakan respons terhadap berbagai kendala yang muncul, terutama keterlambatan distribusi makanan yang dianggap mengganggu kelancaran acara.

PT Imari, yang telah memenangkan kontrak senilai Rp27 miliar dari dana APBD dan APBN, dinilai belum optimal dalam menyesuaikan diri dengan tantangan di lapangan.

BACA JUGA: Jakarta Kokoh Pimpin Klasemen Sementara PON XXI Aceh-Sumut 2024, Berikut Posisi Sumsel !!

BACA JUGA:Tepis Isu Korupsi, Menpora Pastikan Audit Dana PON XXI

"Kami sudah mengeluarkan surat peringatan pertama. Jika vendor tidak segera memperbaiki kinerja, kami siap memutus kontrak," ujar Dedi dengan tegas.

Ia menambahkan, dua kali rapat sudah dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada PT Imari guna memperbaiki pelayanannya. Namun, jika peringatan ini tak ditindaklanjuti, pemutusan kontrak bisa menjadi langkah berikutnya.

Keterlambatan distribusi konsumsi ini telah menimbulkan kekecewaan dari berbagai pihak, termasuk atlet dan panitia. Meski begitu, Dedi meminta agar semua pihak tetap tenang dan percaya bahwa panitia akan segera menyelesaikan masalah ini.

Dalam inspeksi sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, juga telah meninjau langsung dapur penyedia konsumsi guna memastikan kualitas makanan yang diberikan.

BACA JUGA:Beasiswa S2 dari Pemerintah Inggris Tawarkan Peluang Emas bagi Indonesia Timur

BACA JUGA:Galon Air Polikarbonat: Waspadai Risiko Tersembunyi BPA

Dito menyadari tantangan besar dalam pengelolaan konsumsi pada skala sebesar PON, namun ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas layanan bagi para atlet dan peserta.

Dedi menegaskan bahwa prioritas utama tetap pada kualitas makanan yang disajikan. Semua makanan harus memenuhi standar gizi yang sesuai dengan kebutuhan atlet.

"Kami akan terus mengawasi dan memastikan vendor memperbaiki pelayanan agar masalah serupa tidak terjadi lagi," tambahnya.

Kategori :